Jalur Lintas Selatan (JLS) di Donomulyo, Kabupaten Malang, yang longsor tengah dilakukan perbaikan. Warga terpaksa harus memutar untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Jalur alternatif yang ada cukup jauh. Warga harus memutar sejauh 7 kilometer untuk sampai ke ladang dan sawah mereka.
Warga sulit menghentikan aktivitas sehari-hari untuk bekerja menggarap ladang, serta memenuhi kebutuhan pakan ternak berupa rumput yang mereka ambil dari ladang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat Yudi Purwanto mengatakan, dirinya dengan warga sekitar harus nekat menerobos lokasi jalan yang saat ini sudah mulai diperbaiki lantaran tidak ada jalan lain untuk menuju ladang mereka.
"Mau bagaimana lagi karena karena ini jalan satu-satunya menuju ladang sedang sebagai mata pencarian dan kebutuhan pakan ternak kami," ujar Yudi kepada wartawan, Sabtu (14/12/2024).
Warga bahkan harus menunda masa panen jagung di ladang mereka karena ruas jalan JLS terputus itu.
"Ada lahan yang kami tanami jagung dan sudah waktunya panen, terpaksa belum bisa di panen karena jalannya ambles," keluhnya.
Sekadar diketahui, warga Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, kebanyakan merupakan petani yang menggarap lahan milik Perum Perhutani dengan sistem Pengelolaan Hutan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
Masyarakat dapat menggarap lahan Perhutani dengan menanam jagung, tebu, dan padi, sebelum JLS ini dibangun merupakan akses jalan bagi warga yang mau ke ladang hanya menggunakan jalan setapak.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali saat ini tengah melakukan penanganan awal terhadap bencana longsor yang terjadi di Kelok 9 Jalur Lingkar Selatan (JLS) Kabupaten Malang. Ada delapan titik longsor akibat curah hujan tinggi di wilayah Donomulyo, Kabupaten Malang.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Gunadi Antariksa mengatakan dampak hujan deras tersebut mengakibatkan kerusakan pada delapan titik di ruas jalan tersebut.
Kondisi ini menyebabkan badan jalan mengalami kerusakan parah, sehingga untuk sementara waktu ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
"Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan identifikasi awal terkait penanganan kerusakan akibat longsor yang terjadi, kami juga menginstruksikan kepada PPK terkait untuk melakukan penanganan sementara, dengan mengutamakan keselamatan pengguna lalu lintas," ungkap Gunadi dalam keterangan resminya, Kamis (12/12/2024).
(mua/hil)