Menjelang pengesahan warga baru pencak silat Kera Sakti yang akan diselenggarakan di Kota Madiun, polisi di Bojonegoro mengimbau untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama.
Dalam rapat koordinasi antara pihak kepolisian dan pengurus pencak silat Kera Sakti di Mapolres Bojonegoro, disepakati bahwa pemberangkatan peserta ke Madiun akan menggunakan kendaraan tertutup, dan tidak ada konvoi motor.
Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto juga telah mengeluarkan imbauan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bojonegoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbauan ini ditujukan kepada seluruh peserta pengesahan dan pendamping yang akan hadir di Madiun, untuk tetap mematuhi semua aturan dan larangan yang telah disepakati bersama.
Di antaranya, peserta dan pendamping dilarang menggunakan atribut perguruan silat saat berangkat dan kembali ke Bojonegoro. Rombongan wajib menggunakan kendaraan roda empat yang tertutup, tanpa memasang atribut perguruan pada kendaraan.
Selain itu, konvoi atau arak-arakan oleh peserta maupun pendamping perguruan silat juga dilarang.
"Peserta maupun pendamping kegiatan pengesahan nanti, dilarang menggunakan motor, harus menggunakan mobil tertutup. Jika ada yang memaksa naik motor dan ketahuan petugas, akan dikembalikan," jelas Mario, Selasa (10/12/2024).
Sementara itu, untuk mengantisipasi mereka yang berangkat lebih dulu menggunakan kendaraan motor, petugas polisi telah melakukan penyekatan dan razia di titik rawan dan perbatasan yang dimulai hari ini.
"Upaya pencegahan di seluruh wilayah perbatasan Bojonegoro untuk menghalau peserta dan penggembira yang naik motor juga telah dilakukan oleh rekan Polsek jajaran," pungkas Mario.
Polisi mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga situasi Bojonegoro tetap aman dan kondusif.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya Polri menuju pelayanan yang presisi, prediktif, responsif, dan transparansi berkeadilan demi menciptakan suasana yang harmonis di tengah masyarakat Kota Minyak Bojonegoro.
(irb/hil)