BMKG Maritim Tanjung Perak mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Jatim hingga 10 Desember 2024. Ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 4 meter.
Adapun perairan yang diperkirakan terdampak gelombang tinggi 2,5 meter sampai 4 meter, antara lain Perairan Pacitan, Perairan Trenggalek, Perairan Tulungagung, Perairan Blitar dan Perairan Malang. Begitu pula dengan Perairan Lumajang, Perairan Jember, serta Perairan Banyuwangi.
Kemudian, beberapa wilayah lain juga kemungkinan terdampak gelombang tinggi antara 1,25 hingga 2,5 meter. Seperti Perairan Masalembo, Perairan Bawean bagian utara dan selatan, Perairan Tuban, Perairan Lamongan, Perairan Gresik bagian utara, dan Perairan utara Bangkalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, Perairan utara Sampang, Perairan utara Pamekasan, Perairan Sumenep bagian utara, Perairan Kep. Sapudi bagian utara, Perairan Kepulauan Kangean bagian utara dan timur, Perairan Sumenep bagian selatan, Perairan Sapudi bagian selatan, dan Perairan Kepulauan Kangean Selatan.
Baca juga: Berkenalan dengan La Nina, Si Pembawa Hujan |
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menjelaskan, gelombang tinggi yang terjadi di perairan Jatim ini disebabkan oleh pengaruh dari awan cumulonimbus atau awan hujan.
"Adanya daerah konvergensi di Laut Jawa menyebabkan pertumbuhan awan hujan cukup signifikan terutama di bagian timur," kata Ady saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (9/12/2024).
Selain itu, Ady juga mengatakan, pola angin wilayah provinsi Jawa Timur umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin antara 7-29 knot. Hal itu juga dapat mempengaruhi tinggi gelombang.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di wilayah Perairan Masalembo, Perairan Bawean dan sebagian Laut Jawa," katanya.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat yang akan beraktivitas di wilayah pesisir, terutama nelayan untuk selalu waspada.
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar selalu waspada dan harap perhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," imbaunya.
Khusus untuk nelayan atau masyarakat yang akan melakukan aktivitas pelayaran, BMKG memberikan imbauan untuk perahu nelayan perlu mewaspadai apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kemudian, kapal tongkang harus waspada dengan kecepatan angin jika lebih dari 16 knot serta tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Lalu, kapal ferry dapat waspada apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot diiringi tinggi gelombang yang bisa tiba-tiba terjadi di atas 2,5 meter.
BMKG juga mengimbau masyarakat mengikuti informasi terkini mengenai ketinggian gelombang maupun risalah cuaca di wilayah perairan Jawa Timur.
(irb/hil)