- Apa Itu Banjir?
- Pencegahan Banjir 1. Ketahui Potensi Bahaya dan Resiko di Sekitar 2. Pahami Rute Evakuasi dan Daerah Aman 3. Siapkan Tas Siaga Bencana 4. Lakukan Penguatan dan Peninggian Rumah 5. Pantau Informasi Cuaca 6. Scan Dokumen yang Dimiliki
- Tindakan yang Dilakukan Saat Banjir 1. Evakuasi ke Tempat Aman 2. Gunakan Sepatu Boot dan Sarung Tangan 3. Matikan Aliran Listrik 4. Siapkan Air Bersih 5. Jangan Mengemudi di Wilayah Banjir 6. Amankan Barang Berharga 7. Laporkan Kondisi ke Aparat Setempat 8. Hati-hati dan Waspada saat Evakuasi
- Tindakan yang Dilakukan Setelah Banjir 1. Hindari Air Banjir yang Terkontaminasi 2. Periksa Struktur Bangunan 3. Jangan Langsung Menyalakan Listrik atau Gas 4. Bersihkan Rumah dan Lingkungan 5. Gunakan Air Bersih untuk Keperluan Konsumsi 6. Update Informasi
Memasuki bulan Desember, Indonesia sudah mulai musim hujan. Setiap tahunnya, musim hujan seringkali membawa risiko bencana banjir. Oleh karena itu, masyarakat perlu mempersiapkan diri dengan baik agar terhindar dari dampak buruk yang dapat ditimbulkan. Berikut tips menghadapi banjir yang seringkali terjadi saat musim hujan.
Persiapan ini mencakup tindakan sebelum, saat, dan setelah banjir terjadi, yang merupakan bagian dari mitigasi bencana untuk meminimalkan risiko serta kerugian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Banjir?
Menurut BPBD Klaten, banjir adalah peristiwa ketika air menggenangi wilayah yang biasanya tidak tergenang, dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, sehingga air meluap dari sungai, danau, laut, atau drainase akibat daya tampung yang tidak memadai.
Selain faktor alami, banjir juga disebabkan aktivitas manusia seperti berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi, dan mendangkalkan sungai, serta perilaku tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan hunian di bantaran sungai.
Karena sifatnya yang lokal, banjir dapat menyerang satu wilayah, sementara daerah lain tetap aman. Oleh sebab itu, memahami risiko dan mitigasi banjir menjadi hal sangat penting.
Pencegahan Banjir
BPBD Klaten dan Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI menyarankan beberapa langkah antisipasi untuk mencegah banjir. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan sebelum banjie.
1. Ketahui Potensi Bahaya dan Resiko di Sekitar
Pelajari apakah lokasi tempat tinggalmu rawan banjir. Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui informasi dari pemerintah daerah atau media. Selalu tanggap informasi terkini dan dan kondisi lingkungan.
2. Pahami Rute Evakuasi dan Daerah Aman
Ketahui lokasi-lokasi yang lebih tinggi untuk mengungsi jika air mulai menggenang. Memahami rute evakuasi akan sangat membantu jika tiba-tiba terjadi banjir.
3. Siapkan Tas Siaga Bencana
Isi tas tersebut dengan dokumen penting yang telah dipindai, obat-obatan, makanan kering, pakaian, senter, korek api, dan alat komunikasi darurat. Tas siaga bencana akan sangat membantu di saat-saat darurat.
4. Lakukan Penguatan dan Peninggian Rumah
Jika memungkinkan, perkuat struktur rumah dan tinggikan lantai agar lebih tahan terhadap genangan. Selain itu, hindari menggunakan bangunan di lokasi yang rawan banjir.
5. Pantau Informasi Cuaca
Ikuti perkembangan peringatan dini terkait cuaca ekstrem dari instansi terkait. Informasi cuaca memudahkan untuk mengetahui situasi terkini di daerah atau wilayah tempat tinggal.
6. Scan Dokumen yang Dimiliki
Sebagai antisipasi, scan dokumen yang dimiliki sejak saat ini sebagai solusi ketika banjir merendam atau menghanyutkan dokumen berharga. Beberapa orang menyimpan barang dan dokumen berharga di dalam laci atau lemari.
Namun, usahakan tidak menyimpan di bagian bawah untuk mengurangi risiko terendam. Masukkan surat berharga dalam satu koper atau tempat yang kedap air untuk memudahkan penyelamatan bila memang harus meninggalkan rumah ketika banjir datang.
Tindakan yang Dilakukan Saat Banjir
Ketika banjir mulai terjadi, langkah-langkah berikut harus segera dilakukan. Tindakan ini setidaknya bisa membantu mengurangi risiko atau kerugian yang lebih buruk.
1. Evakuasi ke Tempat Aman
Pindahkan diri dan keluarga ke lokasi yang lebih tinggi atau bangunan yang lebih kokoh. Hal ini untuk mencegah risiko hanyut atau penyakit jika banjir tak kunjung surut, maupun semakin tinggi.
2. Gunakan Sepatu Boot dan Sarung Tangan
Perlengkapan ini akan melindungi dari benda berbahaya atau zat beracun dalam genangan air. Dua perlengkapan ini sangat dibutuhkan dalam evakuasi maupun bersih-bersih saat banjir telah surut.
3. Matikan Aliran Listrik
Hindari risiko sengatan listrik dengan mematikan saklar utama dan mencabut perangkat elektronik. Pastikan tidak ada aliran listrik di rumah yang kebanjiran karena bisa sangat membahayakan.
4. Siapkan Air Bersih
Pastikan ada pasokan air bersih untuk kebutuhan mendesak, seperti minum dan memasak. Air bersih menjadi kebutuhan krusial saat banjir melanda.
5. Jangan Mengemudi di Wilayah Banjir
Air dapat merusak kendaraan dan menyebabkan kecelakaan fatal. Jika memaksakan mengemudi di wilayah banjir, kemungkinan terburuk terjebak dalam banjir bisa saja terjadi.
6. Amankan Barang Berharga
Jika tidak memungkinkan dibawa, tempatkan barang penting di lokasi yang tidak mudah terendam air. Pastikan barang-barang berharga berada di tempat penyimpanan yang aman.
7. Laporkan Kondisi ke Aparat Setempat
Informasikan keadaan kepada petugas atau lembaga terkait untuk mendapatkan bantuan jika diperlukan. Laporan ini juga memudahkan aparat setempat mendata korban terdampak.
8. Hati-hati dan Waspada saat Evakuasi
Selama proses evakuasi penting untuk selalu waspada terhadap arus bawah saluran air, kubangan, serta tempat lain yang tergenang dan teraliri udara. Hati-hati risiko arus air susulan, atau bahkan banjir bandang.
Tindakan yang Dilakukan Setelah Banjir
Setelah air mulai surut, penting untuk melakukan langkah-langkah berikut. Langkah ini diambil untuk mengatasi dampak banjir yang lebih buruk.
1. Hindari Air Banjir yang Terkontaminasi
Air banjir mungkin mengandung zat beracun atau kuman penyakit. Gunakan sarung tangan dan sepatu saat beraktivitas di area bekas banjir.
2. Periksa Struktur Bangunan
Pastikan tidak ada kerusakan serius pada tembok, fondasi, atau struktur rumah lainnya sebelum kembali menghuni rumah. Sebab, bukan tidak mungkin, rumah yang rapuh karena banjir bisa roboh dan membahayakan.
3. Jangan Langsung Menyalakan Listrik atau Gas
Tunggu hingga lingkungan benar-benar kering dan aman sebelum menyalakan aliran listrik atau gas. Pasalnya, aliran listrik saat kondisi basah membahayakan nyawa.
4. Bersihkan Rumah dan Lingkungan
Gunakan peralatan seperti pel, ember, dan karbol untuk membersihkan lumpur serta kotoran akibat banjir. Pastikan ventilasi rumah terbuka untuk menghilangkan kelembapan.
5. Gunakan Air Bersih untuk Keperluan Konsumsi
Hindari menggunakan air sumur yang kemungkinan tercemar hingga yakin sumber air benar-benar aman. Jika tidak, risiko keracunan dari air yang digunakan bisa terjadi.
6. Update Informasi
Pantau perkembangan kondisi melalui media atau informasi resmi dari pemerintah terkait. Meng-update informasi memudahkan untuk melakukan penanggulangan dan lainnya.
Keamanan dari bencana banjir adalah tanggung jawab bersama. Persiapan yang matang, kerja sama antarwarga, dan tanggap terhadap peringatan dini dapat membantu meminimalkan dampak dari bencana ini. Semoga informasi ini bermanfaat detikers!
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertfikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)