Beberapa waktu ini wilayah Jatim dilanda cuaca ekstrem. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah bencana hdirometeorologi seperti banjir hingga pohon tumbang.
Kejadian seperti pohon tumbang tentu membahayakan masyarakat. Selain bisa menimbulkan korban jiwa juga bisa memicu kerugian materiil akibat kerusakan yang terjadi.
Peneliti senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS, Dr Ir Amien Widodo menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan pemeriksaan Tim Peneliti ITS, tidak semua pohon tumbang dipicu angin kencang. Pohon peneduh yang roboh bisa jadi karena faktor lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa akar pohon berupa akar serabut, sehingga tidak kuat menahan batang pohon dan rerimbunan daun yang lebar. Akar serabut juga tidak bisa menembus ke dalam tanah karena tanah pinggir jalan sudah dipadatkan," ujar Amien, Senin (2/12/2024).
Amien juga menjelaskan faktor lain yang bisa memicu pohon tumbang. Salah satunya karena usia pohon sudah cukup tua serta batang atau rantingnya yang telah keropos dan mengering.
"Lalu bisa juga bagian tengah batang pohon keropos dimakan rayap atau hewan lainnya. Apabila dilakukan pemeriksaan secara mendetail akan ketahuan," jelasnya.
Untuk itu ia menyarankan pihak berwenang segera melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan memasifkan perantingan pohon terutama pada pohon peneduh demi mencegah terjadinya pohon tumbang.
"Pohon harus ada pemeriksaan dan monitoring berkala. Kalau sekiranya kondisi pohon peneduh sudah membahayakan masyarakat di sekitarnya, maka segera ditebang dan diganti yang baru," tukas Amien.
(dpe/iwd)