Angin kencang pada Jumat (29/11) mengakibatkan total 97 rumah warga di Surabaya mengalami kerusakan. Kerusakan paling parah antara lain di bagian atap yang terbuat dari asbes, fiber, dan seng.
Adapun 97 rumah itu tersebar di wilayah Manyar Tegal sebanyak 15 bangunan, Mulyorejo Selatan 22 bangunan, dan Mulyorejo Selatan Baru 60 bangunan. BPBD Surabaya telah memasang terpal untuk menangani hal itu.
"Itu sudah terpasang terpal semua sehingga tadi malam sudah bisa diselesaikan. Jaringan PLN sudah diselesaikan mulai kemarin dan koordinasi dengan PLN," kata Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (1/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJatim di kawasan Manyar Sabrangan, sebagian besar rumah warga yang atapnya terbawa angin telah ditutup oleh terpal.
Masih terlihat pula beberapa warga yang sibuk memperbaiki atap rumahnya maupun membersihkan bagian rumah yang terdampak bencana angin kencang itu.
Ketua RT 03 RW 012 Kelurahan Manyar Sabrangan, Rangga (43) menyebut hampir semua warga sudah mendapat bantuan terpal dari BPBD Surabaya. Tetapi juga ada warga yang memilih untuk memperbaiki atap rumah secara mandiri.
"BPBD sudah memberi terpal, sudah diterpali agar tidak bocor tapi itu sifatnya sementara. Warga ada yang langsung pasang asbes sendiri karena khawatir kalau hujan bocor," tutur Rangga.
Selain melakukan pemasangan terpal, warga juga bekerjasama dengan puluhan petugas gabungan dari Pemkot Surabaya untuk melakukan perantingan guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
"Pohon-pohon di kampung sini sudah perantingan total setelah angin Jumat (29/11) kemarin," tuturnya.
Sedangkan salah satu warga RT 03 Manyar Sabrangan, Ady mengungkapkan masih perlu melakukan perbaikan untuk mengganti genteng rumahnya yang rusak akibat terpaan angin.
"Bagian belakang (kamar mandi) asbesnya terbang. Gentang banyak yang rusak jadi harus diganti. Tapi kemarin Sabtu sudah dibantu perbaikan sama Satgas BPBD," tutur Ady.
Warga pun berterima kasih atas bantuan dari Pemkot Surabaya, namun mereka juga berharap akan ada tindak lanjut untuk penggantian atap yang rusak akibat bencana itu.
(dpe/fat)