Sejumlah kawasan di Jalan Kedungdoro, Jalan Kupang Baru, dan Jalan Manukan Lor Surabaya tergenang saat terjadi hujan lebat pada Jumat (29/11/2024). Pemkot Surabaya menyebut genangan itu dipicu sumbatan dari sisa potongan kabel utilitas di saluran air, hingga warga yang menolak pembangunan jembatan.
"Pertama adalah genangan yang muncul di kawasan Jalan Kedungdoro Surabaya, dikarenakan aliran air yang menuju ke Jalan Embong Malang, hingga ke rumah pompa Jalan Kenari tersumbat sisa-sisa potongan kabel utilitas," ujar Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya Windo Gusman Prasetyo, Minggu (1/12/2024).
Windo menjelaskan, meski intensitas hujan tinggi, sejak tahun 2022, Jalan Embong Malang Surabaya sudah tidak ada genangan. Namun, akibat penyumbatan saluran karena sisa potongan kabel utilitas, baru kali ini muncul genangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganannya sudah beberapa sisa potongan kabel utilitas diambil, sebagian lainnya belum, karena akan ditelusuri terlebih dahulu," jelasnya.
Kedua, terkait genangan yang muncul di kawasan Jalan Kupang Baru Surabaya, menurutnya, dikarenakan aliran air yang cukup deras dari hulu. Selain itu, juga ada persoalan dari beberapa jembatan yang masih rendah sehingga air meluber dan menggenangi kawasan tersebut.
Windo pun mengungkapkan, sebetulnya DSDABM Surabaya telah berencana melakukan pembangunan dan meninggikan jembatan di kawasan Jalan Kupang Baru Surabaya tahun ini, namun mendapat penolakan dari warga sekitar.
"Alasan mereka menolak adalah perlunya kajian lebih dalam. Sebab, warga menilai jika jembatan dibangun, maka wilayah mereka akan terdampak genangan. Namun, akan dimulai pada tahun 2025, karena masih akan dilakukan koordinasi dengan warga sekitar," ungkapnya.
Sementara terkait genangan di Jalan Manukan Lor Surabaya, Windo bersama Tim DSDABM Surabaya telah meninjau kawasan tersebut untuk mencari penyebab genangan. Dari hasil penelusuran, ditemukan dataran tinggi di Jalan Manukan Lor Surabaya telah dipenuhi air. Sedangkan, dataran rendah memasuki Jalan Kyai Amir hingga Jalan Manukan Tama Surabaya masih kosong.
"Ada sedimen yang menghambat laju air. Karena itu, pada hari ini atau Minggu (1/12/2024, DSDABM akan menerjunkan dua alat berat, beserta satgas untuk menelusuri wilayah Jalan Manukan. Jadi kami langsung bergerak cepat," tuturnya.
Di samping itu, memasuki musim hujan, Windo menegaskan DSDABM Surabaya telah mendata titik lokasi genangan. Satgas DSDABM Surabaya juga telah bersiap melakukan gerak cepat pencegahan dan penanganan genangan.
"Titik genang sudah terpantau. Kami akan melakukan penanganan cepat, misal ada genangan, satgas dan Tim Mobil Pompa telah siap di lapangan. Satgas penjagaan rumah pompa dan satgas yang menelusuri saluran pun sudah diperbanyak," pungkasnya.
(irb/fat)