- Karakteristik Pemimpin dalam Islam 1. Sifat Utama: Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah 2. Visi yang Jelas 3. Amanah dan Keadilan 4. Menjauhi Zalim 5. Kebijakan yang Benar 6. Dekat kepada Allah dan Rasul-Nya 7. Membangun Tim yang Kuat 8. Akidah yang Lurus 9. Wawasan yang Luas 10. Dedikasi Mengabdi kepada Masyarakat 11. Komitmen terhadap Ajaran Islam
- Dasar-Dasar Kepemimpinan
Dalam konteks tahun politik 2024, pemilihan pemimpin menjadi isu yang sangat krusial bagi masyarakat. Dalam situasi ini, umat Islam dihadapkan pada tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki kekuasaan, tetapi juga karakter dan integritas yang sesuai dengan ajaran Islam.
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu membawa masyarakat menuju kebaikan dan keadilan. Mengingat pentingnya pemilihan pemimpin yang tepat, berikut detikJatim akan membahas tentang karakteristik pemimpin menurut Islam dan bagaimana ciri-ciri tersebut dapat menjadi pedoman dalam menentukan serta menjadi penilaian kita di Pilkada 2024.
Karakteristik Pemimpin dalam Islam
Lantas, bagaimana sosok pemimpin menurut agama islam? Kenali ciri-ciri pemimpin yang baik berikut, untuk memastikan apakah pilihanmu sudah sesuai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sifat Utama: Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah
Menurut informasi yang dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), pemimpin dalam Islam harus memiliki empat sifat utama yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu Siddiq (benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas). Sifat-sifat ini mencerminkan karakter Rasulullah SAW dalam memimpin umatnya. Seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat ini akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
2. Visi yang Jelas
Seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk memberikan petunjuk yang benar kepada pengikutnya. Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengacu pada surat As-Sajadah ayat 24, yang menyatakan bahwa Allah menjadikan pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk selama mereka sabar dan meyakini ayat-ayat-Nya. Visi yang jelas memungkinkan pemimpin untuk mengarahkan langkah-langkah strategis menuju tujuan bersama.
3. Amanah dan Keadilan
Pemimpin dalam Islam harus kuat dalam amanah dan adil. QS. An-Nisa ayat 58 menegaskan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak dan menetapkan hukum dengan adil. Keadilan adalah pilar utama dalam kepemimpinan, di mana seorang pemimpin tidak boleh memihak atau berbuat zalim.
4. Menjauhi Zalim
Kepemimpinan dalam Islam tidak boleh dzalim. Surat Al-Baqarah ayat 124 menjelaskan bahwa kepemimpinan tidak terkait dengan keturunan atau kelompok tertentu, tetapi harus diberikan kepada orang yang tepat dan kompeten. Pemimpin harus mampu menegakkan keadilan tanpa memandang latar belakang pribadi.
5. Kebijakan yang Benar
Seorang pemimpin harus memiliki kebijakan yang benar dan tidak mengikuti hawa nafsu. Dalam surat Shad ayat 26, Nabi Daud diingatkan untuk menjadi penegak hukum yang adil. Kebijakan yang diambil harus mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
6. Dekat kepada Allah dan Rasul-Nya
Pemimpin harus dekat kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti tercantum dalam surat An-Nisa ayat 59. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat, manusia harus merujuk pada Al-Qur'an dan Sunnah serta ketentuan Ulil Amri selama tidak melanggar syariat.
7. Membangun Tim yang Kuat
Pemimpin perlu membangun tim yang solid sesuai dengan surat As-Shaff ayat 4 dan Al-Imran ayat 103. Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan kaum Muslimin untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta mendorong amal ma'ruf dan mencegah perbuatan munkar.
8. Akidah yang Lurus
Seorang pemimpin wajib memiliki akidah yang lurus, yaitu teguh memegang ajaran Islam dan menjauhi bid'ah serta syirik. Keyakinan kepada Allah SWT, para Rasul, kitab suci, malaikat, hari kiamat, dan takdir adalah bagian dari akidah yang harus dimiliki.
9. Wawasan yang Luas
Seorang pemimpin juga perlu memiliki wawasan luas tentang berbagai bidang kehidupan masyarakat-sosial, budaya, politik, ekonomi, dan ilmiah-agar mampu melihat gambaran besar permasalahan dan menghubungkan informasi dari berbagai sumber untuk solusi komprehensif.
10. Dedikasi Mengabdi kepada Masyarakat
Dedikasi untuk mengabdi kepada masyarakat adalah syarat pokok bagi seorang pemimpin. Ia harus berkomitmen untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa mencari keuntungan pribadi. Integritas dan konsistensi dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat sangat penting.
11. Komitmen terhadap Ajaran Islam
Pemimpin wajib memiliki komitmen kuat terhadap ajaran Islam, mencerminkan kesediaannya untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan-ibadah, moralitas, etika, dan hubungan sosial.
Selain ciri-ciri di atas, seorang pemimpin juga perlu memiliki sikap-sikap seperti Pathfinding atau menentukan arah kelompok melalui visi dan misi, modeling atau memberikan contoh baik kepada anggota kelompok, menyelaraskan dan menjaga tim agar tetap sejalan dengan visi bersama serta memiliki sikap pemberdayaan yang fokus pada pengembangan bakat anggota tim dengan memberikan kepercayaan dan tanggung jawab.
Dasar-Dasar Kepemimpinan
Tidak hanya ciri dan sikap pemimpin, dilansir dari laman UIN Suska, Quraish Shihab menyebutkan ada beberapa dasar kepemimpinan menurut ajaran Islam yang harus diperhatikan sebagaimana berikut:
1. Tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang mempermainkan agama.
2. Pemimpin harus memiliki keahlian di bidangnya.
3. Pemimpin harus diterima oleh umatnya.
4. Mengutamakan kepentingan umat serta menegakkan keadilan.
5. Memiliki sifat-sifat Allah SWT sebagaimana tercantum dalam Asmaul Husna.
Sosok pemimpin menurut Islam bukan hanya sekadar jabatan atau kekuasaan, ia adalah individu dengan karakter kuat yang mampu memandu umat menuju kebaikan berdasarkan ajaran agama. Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat lebih bijak dalam memilih pemimpin di lingkungan kita-baik itu di tingkat lokal maupun nasional-agar Indonesia menjadi negeri yang diridai Allah SWT dengan pemimpin-pemimpin yang benar-benar menyayangi rakyatnya.
Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya memilih pemimpin sesuai dengan nilai-nilai Islam serta membantu kita semua dalam menentukan pilihan terbaik di masa depan.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifika Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/ihc)