Fakta Siswi SMP Magetan Bolos 3 Bulan gegara Tak Dibelikan Yamaha FIZR

Fakta Siswi SMP Magetan Bolos 3 Bulan gegara Tak Dibelikan Yamaha FIZR

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 22 Nov 2024 09:52 WIB
ilustrasi siswa ujian
Ilustrasi/Foto: Getty Images/EyeEm/Siriporn Wongmanee
Magetan - Seorang siswi SMP kelas 9 bolos hingga 3 bulan gegara tak dibelikan motor Yamaha F1ZR oleh orang tuanya.

Pihak sekolah menyayangkan hal itu lantaran sebentar lagi tinggal kelulusan.

Ini Fakta-faktanya:

1. Kasek di Magetan Ungkap Siswinya Tak Sekolah gegara Tak Dibelikan Motor

Seorang siswi SMP di Magetan bolos sekolah hingga 3 bulan. Penyebabnya siswi tersebut ngambek karena tak dibelikan motor oleh orang tuanya.
Peristiwa tersebut dibenarkan Supatmi, kepala sekolah siswi tersebut. Kejadian itu pun menjadi buah bibir di kalangan pelajar di Magetan.

"Betul, ada salah satu siswi kami yang tidak masuk sekolah selama 3 bulan karena minta dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya," ujar Supatmi kepada detikJatim, Kamis (21/11/2024).

2. Ortu Tak Belikan Motor karena Alasan Tertentu

Menurut Supatmi, siswi tersebut diketahui meminta dibelikan motor Yamaha F1ZR. Namun pihak orang tua tidak menuruti keinginan anak perempuannya karena alasan tertentu.

"Katanya minta motor F1ZR, tapi orang tua punya alasan untuk tidak membelikannya," ujar Supatmi.

3. Siswi Magetan Tak Sekolah Sejak September 2024

Supatmi menjelaskan, bahwa siswinya tersebut membolos tidak masuk sekolah sejak awal bulan September 2024. Pihak sekolah menyayangkan aksi siswi tersebut karena sudah kelas 9 dan tinggal beberapa bulan ujian akhir kelulusan.

"Sejak awal September 2024 lalu. Kami dari pihak sekolah juga eman (Menyayangkan). Tinggal berapa bulan sudah ujian akhir lulusan. Kami selaku pendidik berharap anaknya tetap mau sekolah lagi," tandas Supatmi.

4. Pihak Sekolah 4 Kali Datangi Rumah Siswi Ngambek Tak Dibelikan Motor

Supatmi mengatakan pihaknya telah memberikan kelonggaran kepada orang tua siswi untuk menyelesaikan permasalahan keluarga. Sejumlah guru dari sekolah, lanjut Supatmi, sudah 4 kali mendatangi kediaman siswi karena sebentar lagi ada pendaftaran untuk ujian.

"Karena siswi sudah kelas 9 kita berusaha membujuk agar mau sekolah. Tapi kalau ditemui, siswi ini mengunci diri di kamar, tidak mau menemui guru. Guru hanya bicara di luar kamar," papar Supatmi.

"Sekolah tetap memberi kesempatan, karena bulan depan sudah SAS (Sumatif Akhir Semester) Kami berharap anaknya sudah mau masuk lagi," imbuh Supatmi.




(abq/fat)


Hide Ads