Sedikitnya 800 KK di Desa Manduro, Kabuh, Jombang mengalami krisis air bersih dalam 2 hari terakhir. Krisis ari bersih dipicu terbakarnya pompa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Sekretaris Desa (Sekdes) Manduro, Noto menjelaskan, pompa air Pamsimas terbakar pada Senin (18/11). Padahal, Pamsimas tersebut menjadi sumber air bersih untuk warga Dusun Gesing, Mato'an dan Guwo. Praktis warga ketiga dusun mengalami krisis air bersih dalam 2 hari terakhir.
"Karena pompanya rusak, masyarakat 3 dusun kesulitan air, sekitar 800 KK," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sementara waktu, lanjut Noto, warganya mengais air dari sumur gali di masing-masing dusun. Hanya saja, kemarau panjang membuat air di sumur gali berkurang drastis. Sehingga tak cukup memenuhi kebutuhan penduduknya.
"Sementara masyarakat ambil dari sumur gali. Namun, di musim kemarau seperti ini kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Warga Dusun Gesing, Hadi (46) menuturkan, pompa air Pamsimas terbakar karena menyala 24 jam setiap harinya. Rusaknya pompa tersebut memaksanya berburu air ke sumur desa tetangga yang jaraknya 2-3 Km. Sehingga bantuan dari pemerintah sangat ia harapkan.
"Satu keluarga 4 orang, istri dan anak 2. Kebutuhannya untuk masak, minum dan mencuci. Kalau untuk mandi masih kekurangan," terangnya.
Petugas BPBD Jombang Wahyu mengatakan, pihaknya baru menerima surat permohonan bantuan air bersih dari pemerintah Desa Manduro pada Selasa (19/11). Kemarin pula pihaknya mengirim 3 tangki atau 15.000 liter air bersih ke 3 dusun terdampak.
Begitu pula dengan hari ini. Menurutnya, distribusi air bersih akan terus dilakukan sampai pompa air Pamsimas di Desa Manduro selesai diperbaiki.
"Rekan-rekan dari Dinas Perkim (Jombang) melakukan kajian dan perbaikan," tandasnya.
(abq/iwd)