Hari Anak Sedunia atau World Children's Day hadir sebagai pengingat penting akan hak, kebutuhan, dan potensi anak-anak di seluruh dunia. Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Peringatan ini merupakan momen penting untuk merayakan hak-hak anak di seluruh dunia.
Tujuan peringatan Hari Anak Sedunia untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan anak, serta mendorong tindakan global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak. Yuk, simak informasi seputar Hari Anak Sedunia di bawah ini.
Pidato Hari Anak Sedunia
Setiap tahun, peringatan ini dirayakan sebagai momen penting untuk merenungkan dan memperjuangkan hak serta kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Dalam rangka merayakan Hari Anak Sedunia, berikut pidato Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pidato Bahasa Inggris
On World Children's Day, we celebrate the youngest members of our human family.
But today is also a moment to recognize the enormous challenges children face in our deeply divided, tumultuous and often violent world.
It is shocking that, in the 21st century, any child still goes hungry, uneducated, or without even the most basic health care.
It is a stain on humanity's conscience when children's lives are caught in the grinding wheels of poverty, or upended by disasters or violent conflicts that are killing and maiming children.
One hundred years ago, the League of Nations adopted the Declaration on the Rights of the Child - the foundation of the 1989 Convention on the Rights of the Child, the most widely ratified human rights treaty in history.
This year's theme reminds us that we must listen to children as they fight for their rights - and for humanity's future.
The recently adopted Pact for the Future includes a Global Digital Compact and a Declaration on Future Generations. All three texts contained strong commitments to protect and support children, invest in their rights, and expand opportunities to actively participate in the decisions affecting them.
Every child has the right to live in peace, health and safety.
Today and every day, let's protect and support children as they meaningfully contribute to making our world a better, brighter, more peaceful place for all people.
2. Pidato Bahasa Indonesia
Pada Hari Anak Sedunia, kita merayakan anggota termuda dari keluarga umat manusia.
Namun hari ini juga merupakan momen untuk menyadari tantangan besar yang dihadapi anak-anak di dunia yang sangat terpecah, penuh gejolak, dan seringkali penuh kekerasan.
Sungguh mengejutkan bahwa di abad ke-21, masih banyak anak yang kelaparan, tidak mendapat pendidikan, atau bahkan tidak mendapatkan layanan kesehatan dasar.
Hati nurani umat manusia ternoda ketika kehidupan anak-anak terjebak dalam roda kemiskinan, atau terguncang oleh bencana atau konflik kekerasan yang membunuh dan melukai anak-anak.
Seratus tahun yang lalu, Liga Bangsa-Bangsa mengadopsi Deklarasi Hak Anak - yang merupakan dasar dari Konvensi Hak Anak tahun 1989, perjanjian hak asasi manusia yang paling banyak diratifikasi dalam sejarah.
Tema tahun ini mengingatkan kita bahwa kita harus mendengarkan anak-anak saat mereka memperjuangkan hak-hak mereka - dan demi masa depan umat manusia.
Pakta untuk Masa Depan yang baru-baru ini diadopsi mencakup Global Digital Compact dan Deklarasi Generasi Mendatang. Ketiga naskah tersebut berisi komitmen kuat untuk melindungi dan mendukung anak-anak, berinvestasi pada hak-hak mereka, dan memperluas peluang untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada mereka.
Setiap anak mempunyai hak untuk hidup damai, sehat dan aman.
Hari ini dan setiap hari, mari kita lindungi dan dukung anak-anak karena mereka telah memberikan kontribusi yang berarti dalam menjadikan dunia kita tempat yang lebih baik, cerah, dan damai bagi semua orang.
Tema Hari Anak Sedunia 2024
Tahun ini, peringatan Hari Anak Sedunia mengusung tema 'For Every Child, Every Right' atau 'Untuk Setiap Anak, Setiap Hak'. Tema ini menekankan pentingnya kepastian akses bagi setiap anak terhadap hak-hak dasarnya. Termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, perlindungan dan hak untuk mendapat lingkungan yang aman.
Tema ini juga menyerukan untuk bertindak kolektif dalam menciptakan dunia anak yang dapat membuatnya berkembang dan mencapai potensi masing-masing. Hari Anak Sedunia mengajak untuk mengadvokasi, mempromosikan, dan merayakan hak-hak anak.
Sejarah Hari Anak Sedunia
Dilansir laman UNICEF, awalnya peringatan ini pertama kali ditetapkan pada 1954 sebagai Hari Anak Universal. Peringatan ini kemudian dirayakan pada tanggal 20 November setiap tahun untuk mengingatkan kesadaran masyarakat internasional tentang kesejahteraan anak-anak.
Tanggal 20 November sendiri berkaitan dengan ketika Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-hak Anak pada tahun 1959. Di mana, pada tanggal yang sama tahun 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak-hak Anak (Convention on the Rights of the Child atau CRC).
Sejak saat itu, tanggal 20 November dipilih untuk memperingati Hari Anak Sedunia karena berkaitan dengan diadopsinya Konvensi Hak Anak. Konvensi ini merupakan kesepakatan internasional pertama yang secara komprehensif melindungi hak anak-anak.
Perlindungan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari hak untuk bertahan hidup, berkembang, hingga perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi. Hak anak adalah hak asasi manusia. Hak ini tidak dapat dinegosiasikan dan bersifat universal.
Sayangnya, di banyak tempat, saat ini, hak anak disalahpahami, diabaikan, atau bahkan diingkari dan diserang. Dan, Hari Anak Sedunia menjadi wadah untuk mengadvokasi hingga mengampanyekan hak-hak anak untuk membangun dunia lebih baik bagi mereka.
Cara Memperingati Hari Anak Sedunia
Dalam era modern, Hari Anak Sedunia tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga seruan untuk bertindak. Tahun-tahun terakhir telah menjadi saksi kolaborasi antara anak-anak dan orang dewasa untuk menyuarakan isu-isu kritis, seperti perubahan iklim, akses pendidikan yang merata, dan penghapusan diskriminasi.
Peringatan ini mengajak memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk didengar, diberdayakan, dan berperan menciptakan masa depan yang diinginkan. Merayakan melalui media sosial, publikasi, dan acara global menjadi momentum meningkatkan perhatian terhadap tantangan yang dihadapi anak-anak, serta komitmen mewujudkan hak-hak mereka.
Hari Anak Sedunia menjadi momen merefleksikan kemajuan yang telah dicapai dan langkah-langkah yang masih perlu diambil untuk melindungi generasi masa depan. Para orang tua, guru, pemerintahan, hingga aktivis dapat berperan penting dalam kampanye Hari Anak Sedunia.
Pada akhirnya, peringatan ini tidak hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi komitmen untuk terus bekerja demi masa depan anak-anak di seluruh dunia. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa setiap anak, di manapun mereka berada, memiliki hak untuk hidup sehat, aman, dan bermartabat.
(hil/irb)