Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan berhasil menurunkan angka prevalensi stunting secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2022 tercatat sebesar 21,1 persen, di tahun 2023 turun menjadi 11,7 persen.
"Pada 2022 tercatat sebesar 21,1 persen di tahun 2023 turun menjadi 11,7 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Shierly Marlena, Senin (18/11/2024).
Pemkot Pasuruan terus bekerja keras menurunkan angka stunting hingga serendah-rendahnya pada 2024 ini. Berbagai aksi dimaksimalkan dan berlaborasi dengan berbagai stakeholder.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya pencegahan (stunting) dimulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bayi, balita. Kami juga gencar grebeg stunting," jelas Shierly.
Untuk diketahui, Pemkot Pasuruan memasang target penurunan angka prevalensi stunting hingga 5 persen di tahun 2024. Seluruh stakeholder diminta menjaga sinergitas dan bekerja secara optimal sesuai kewenangan masing-masing.
Sebannyak 8 aksi telah dilakukan dalam upaya penurunan stunting. Antara lain analisa sasaran dan target; rencana kegiatan untuk tahun berikutnya; pelaksanaan Rembug Stunting. Kemudian ada produk hukum daerah terkait percepatan penurunan stunting; lalu peranan kader pembangunan manusia; sistem manajemen data; pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja.
(akd/akd)