Viral di media sosial Instagram sekelompok kawula muda meng-cover lagu yang sedang hits, yakni APT milik Rose dan Bruno Mars. Menariknya, cover lagu APT itu dilakukan dengan alat musik gesek dan keyboard.
Akun milik @dimasilhamwibisono membagikan momen meng-cover lagu yang dilakukan di sebuah warung kopi tersebut.
Video cover lagu APT dengan alat musik biola, cello hingga keyboard itu diunggah empat hari yang lalu. Hingga pukul 18.55 WIB, unggahan itu sudah ditonton sebanyak 577 ribu lebih dan disukai oleh 58,5 ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cover lagu APT yang tengah viral dan diputar dimana-mana itu sukses menyita perhatian. Itu lebih karena cara covernya yang berbeda, bukan dengan dance atau bernyanyi, melainkan dibawakan dengan instrumen lagu menggunakan alat musik gesek dan keyboard.
Pemilik akun yakni Dimas Ilham Wibisono mengatakan ia dan teman-temannya sudah biasa membawakan musik aransemen saat berkumpul. Kebetulan lagu APT sedang hits dan mereka mencoba mengcovernya.
"Kenapa cover APT, ya karena lagi viral saja. Kalau saya pribadi pekerja di musik, setiap hari dengar lagu APT. Saya punya alternatif lain bagaimana kalau kita bikin yang berbeda. Karena saya sering nongkrong dengan anak-anak strings," kata Dimas kepada detikJatim, Jumat (15/11/2024).
Ada sekitar delapan orang yang mengcover lagu APT dengan alat musik masing-masing. Mereka adalah Riki Duwi Novanto, Yudha Tri Pamungkas, Pungki Bernard Julianto, Moh Syaifur Rahman, Tio Bakti Syahputera, Muhamad Alfan Maulan, Kenno Richie, dan Aura Ilmi Ramadhani.
Mereka kebanyakan adalah alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dari beda angkatan dan bukan komunitas. Dimas sendiri merupakan mahasiswa semester akhir Prodi Seni Musik Unesa.
Delapan orang tersebut memainkan alat musik sesuai divisi instrumen masing-masing. Ada yang menggunakan violin, viola, cello, contra dan Dimas sendiri menggunakan keyboard.
Tujuan mengcover lagu APT ini ingin meramaikan media sosial. Sebab cover yang dilakukan Dimas dan teman-temannya mengadopsi lagu yang sering diputar diberbagai platform medsos maupun tempat.
"Ada tujuannya biar ramai, karena kami nggak bisa dance, kami bisanya buat musik, main biola dan lainnya, selebihnya ngalir saja," ujarnya.
Selain itu, yang menarik lagi, Dimas dan teman-teman musiknya memainkan alat musik gesek dan keyboard di warung kopi. Biasanya alat musik ini dinikmati di gedung dalam pentas orkestra, teater, maupun acara besar lainnya.
"Iya di warkop, tempat kumpul anak-anak di situ di warkop Lidah Wetan nama warkopnya Surabaya Lawas," pungkasnya.
(esw/iwd)