Dalam sepekan, beberapa berita detikJatim menarik perhatian khalayak umum. Berita-berita tersebut di antaranya fenomena alam dan viral.
Berita-berita tersebut di antaranya santri di Gresik hantam kepala seniornya dengan batu, lubang misterius di Blitar yang menyedot air di Sungai Kaliasat.
Selain itu, warga Malang tewas terkena ledakan senapan angin miliknya sendiri. dan peternak sapi di berbagai daerah di Jatim buang susu hasil panen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rincian berita yang dirangkum detikJatim:
1. Santri Gresik Hantam Seniornya dengan Batu hingga Tewas
Seorang santri di salah satu ponpes di Desa Sidoraharjo, Kedamean, Gresik nekat menghantam kepala seniornya saat sedang tidur. Pelaku menghantam kepala seniornya dengan batu bata hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi Jumat (1/11/2024) dini hari. Korban bernama Akhmad Khoirul Habibil Umam (18) dihantam batu bata oleh MSH saat tertidur pulas bersama santri lainnya.
Saat itu, sekitar pukul 00.12 WIB, pelaku datang membawa batu bata ringan warna putih sepanjang 60 cm dan memukul ke kepalanya. Pelaku memukul batu bata sebanyak 3 kali hingga pecah.
Peristiwa itu baru diketahui pengurus pondok sekitar pukul 03.00 WIB saat melintas ruangan tempat kejadian perkara. Pengasuh itu mendengar dengkuran yang tidak biasa dari korban.
Saat didatangi, korban ternyata sudah dalam kondisi tengkurap, pelipis sebelah kiri lebam dan mulut berbusa. Di sebelah korban, pengurus itu menemukan pecahan batu bata ringan.
Pengurus ponpes melaporkan kejadian itu ke Polsek Kedamean dan diteruskan ke Polres Gresik. Lantaran usia pelaku masih di bawah umur, polisi melakukan penanganan hukum secara khusus.
"Sudah ditahan, karena usianya masih anak-anak, kita serahkan ke Bapas Anak," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Selasa (5/11/2024).
Aldhino menjelaskan, meski masih berusia belasan tahun, pelaku dikenai Pasal 351 Ayat (2) tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Namun proses hukumnya sesuai dengan UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Tetap kita jerat dengan pasal 351 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian," tambahnya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
2. Lubang Misterius di Blitar Sedot Air Sungai Kaliasat hingga Kering
Lubang misterius menyedot air Sungai Kaliasat di Blitar, Jawa Timur, hingga mengering. Tim Badan Geologi Kementerian ESDM mengecek lubang di Sungai Kaliasat Dusun Kaliandong Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat dan media, terkait terbentuknya lubang misterius di atas sungai yang diduga membuat air sungai mengering. Setelah koordinasi dengan perangkat desa, TNI/polri setempat hari ini kami melakukan inspeksi ke lokasi," kata tim Badan Geologi Kementerian ESDM Bandung Abdullah Husna, Jumat (8/11/2024).
Tim Geologi menganalisis dimensi hingga dugaan penyebab terbentuknya lubang misterius itu. Husna mengatakan lubang misterius itu lebarnya sekitar 1-1,5 meter, namun ukuran bagian dalam lebih besar dibanding lubang di permukaan.
"Ukuran lubangnya sekitar 1-1,5 meter tapi apabila kita lihat di dalamnya ukurannya lebih membesar. Nah, lubang yang membesar ini yang ukuran aslinya," tambahnya.
Dia menyebutkan kondisi permukaan tanah di sekitar lubang cukup rawan ambrol. Sebab, lubang tersebut bisa jadi terbuka kapan saja mengikuti ukuran lubang di dalamnya.
"Yang atas belum sepenuhnya terbuka, jadi masih rawan dimungkinkan akan lebih lebar lagi. Lubang yang natural ini biasa terjadi, biasa disebut sinkhole," tandasnya.
Sementara Kepala Desa Dawuhan Ahmad Muhibbudin mengaku pihaknya bersama TNI/Polri sudah memasang garis polisi dan banner berupa imbauan di lokasi lubang misterius. Warga sekitar diimbau tidak mendekati lubang tersebut.
"Kami perangkat Desa Dawuhan dan TNI/Polri sudah memasang garis polisi. Ini sebagai warning bagi masyarakat untuk tidak mendekati lubang itu karena beresiko atau berbahaya," tandasnya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
3. Pencari Ikan Tewas Kena Ledakan Senapan Angin Miliknya
Seorang pencari ikan di Malang tewas usai senapan angin miliknya meledak saat digunakan. Ini detik-detik korban tewas terkena senapan angin miliknya sendiri.
Sahroni (40), warga Pagelaran, Malang, tewas akibat senapan angin miliknya meledak saat ia mencari ikan di aliran Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Diduga senapan angin milik korban macet dan meledak.
Ledakan senapan angin itu mengenai kening kepala korban hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Kapolsek Gondanglegi Kompol Nyoto Gelar mengatakan, korban awalnya pamit untuk mencari ikan dengan membawa sebuah senapan angin, Kamis (7/11/2024), sore. Senapan angin yang dibawa memang untuk digunakan mencari ikan. Diduga senapan itu macet saat akan ditembakkan.
"Korban berusaha memperbaiki dengan memompa senapan. Karena diduga kapasitas angin terlalu besar, membuat tabung senapan meledak dan mengenai bagian kening korban," ujar Nyoto kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Akibat ledakan itu, lanjut Nyoto, bagian kening korban mengalami luka parah dan membuat korban meninggal di lokasi kejadian.
"Korban meninggal dengan luka di bagian kening di lokasi kejadian," tegas Nyoto Gelar.
Warga yang menemukan kondisi korban terkapar di lokasi kejadian, langsung melapor ke Polsek Gondanglegi.
Petugas yang datang kemudian mengevakuasi korban ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Polisi juga tengah mencari tabung senapan yang meledak untuk dijadikan bahan penyelidikan.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
4. Peternak Sapi Buang Susu Hasil Panen
Peternak sekaligus pengepul susu sapi asal Kabupaten Pasuruan, Bayu Aji Handayanto membuang susu sapi hasil panennya. Bayu mengaku membuang susu hasil panen itu karena pihak industri yang menjalin kontrak dinilai tidak berkomitmen penuh lagi.
Padahal para pengepul telah menjalin kontrak dengan pabrik susu di Jakarta selama 10 tahun. Bayu menambahkan sejak September 2024 akhir, peternak sapi yang mayoritas berasal dari desa menjual hasil panen susu ke koperasi atau pengepul susu.
"Tapi di bulan September-Oktober hingga hari ini, pabrik tersebut banyak mencari alasan" kata Bayu kepada detikJatim, Rabu (6/11/2024).
Akibatnya, kata dia, pengepul harus membatasi jumlah susu yang masuk. Jika memang tidak laku, Bayu akan menolak pengiriman susu dari para peternak. Sehingga peternak pun akhirnya membuang susu tersebut, termasuk dirinya.
Dia mengaku terpaksa membuang susu karena daya tahan susu hanya 48 jam saja. Susu tersebut adalah susu segar untuk ultra-high temperature (UHT) dan pasteurisasi yang pengolahannya dilakukan oleh industri atau pabrik susu.
Bayu lalu beralasan tidak memberikan susu itu ke warga atau masyarakat karena jumlahnya yang mencapai ratusan ton. Dan itu dibutuhkan usaha untuk menyalurkannya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
Simak Video "Peternak Sapi di Pasuruan Buang Susu Hasil Panen, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)