BPBD Kabupaten Pasuruan mengurangi pengiriman air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan. Hal ini dilakukan karena beberapa daerah mulai diguyur hujan, memasuki peralihan musim hujan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pasuruan, Dimaz Kris mengaku bahwa status siaga darurat kekeringan di Kabupaten Pasuruan, yang ditetapkan BPBD Jatim berakhir 31 Oktober 2024.
Sementara sejumlah sumber mata air mulai mengalir kembali seiring hujan yang turun meski belum setiap hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Status siaga darurat kami habis per 31 Oktober 2024. Sesuai rilis BMKG, Kabupaten Pasuruan kini dalam masa peralihan menuju musim penghujan," kata Dimaz, Rabu (6/11/2024).
Dimaz menjelaskan distribusi air bersih dikurangi di sejumlah wilayah, kecuali di Kecamatan Lumbang dan Pasrepan. Pasalnya di kedua wilayah ini masih membutuhkan suplai air.
"Di Lumbang dan Pasrepan sumber air masih kering sehingga kami tetap distribusikan air bersih di sana," ungkapnya.
Dia menjelaskan di Kecamatan Lumbang, desa-desa terdampak kekeringan meliputi Watulumbung, Karangjati, Bulukandang, dan Pancur.
Sementara di Kecamatan Pasrepan, ada 5 desa yang membutuhkan air bersih. Yakni Klakah, Pasrepan, Ngantungan, Petung dan Sibon.
Dia mengungkapkan bagi daerah lain yang masih membutuhkan air bersih, BPBD Pasuruan siap memberikan bantuan sesuai permintaan warga.
"Jika ada permintaan, kami akan bantu sesuai kondisi di lapangan," tutupnya.
(dpe/fat)