Mendes Ingin Desa Tak Hanya Jadi Penonton di Program Makan Siang Gratis

Mendes Ingin Desa Tak Hanya Jadi Penonton di Program Makan Siang Gratis

Fima Purwanti - detikJatim
Selasa, 05 Nov 2024 15:23 WIB
Mendes PDT Yandri Susanto saat berkunjung ke Blitar
Mendes PDT Yandri Susanto (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menyebut tak ingin desa hanya menjadi penonton dalam realisasi program makan gratis. Yandri mengatakan masing-masing desa harus turut serta dalam program pemerintah tersebut.

"Kolaborasi adalah kunci. Pesan dari Pak Prabowo, kita harus mendorong sumber daya pangan dan sumber daya energi dari desa. Ini untuk mendukung makan siang bergizi dan hirilisasi produk desa," terangnya kepada detikJatim, Selasa (5/11/2024).

Yandri mengatakan pihaknya akan segera melakukan kerjasama dengan Badan Gizi Nasional dan Badan Pangan Nasional. Itu dilakukan untuk memantapkan kerjasama yang saling menunjang dan saling menguntungkan. Namun, Yandri berharap Desa tidak hanya menjadi penonton saat program makanan bergizi gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan MoU dengan Badan Gizi dan Badan Pangan Nasional untuk kerjasama yang saling menunjang dan saling menguntungkan. Tapi saya ingin ketika (program) makan bergizi ini bergulir, desa tidak menjadi penonton. Jadi bahan baku sebaiknya dari desa (lokal)," jelasnya.

Yandri menyontohkan Desa Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar yang memiliki potensi produksi sayuran seperti cabai rawit. Sehingga, dapat memanfaatkan bahan baku cabai lokal untuk menunjang program makan bergizi.

ADVERTISEMENT

"Misalkan di Desa Ngoran ini, ada produk cabai maka bisa menggunakan cabai hasil produk desa. Atau mungkin ada produk lain yang menjadi unggulan desa untuk bisa dimanfaatkan dalam program makan siang gratis ini," terangnya.

Menurut Yandri, dapat pula masing-masing desa saling bertukar produk unggulan. Itu bertujuan untuk saling melengkapi kebutuhan dalam program makanan bergizi.

"Bisa juga silang dengan produk desa tetangga yang penghasil telor dan sebagainya. Artinya siklus ekonomi berjalan baik dan makanan bergizi juga, di samping kita bangun SDM kita juga bangun sumber ekonomi baru," tandas Yandri.

Sebagai informasi, Yandri berkunjung ke Kabupaten Blitar untuk melepas ekspor perdana kendang jimbe. Dia turut mengecek produksi kendang jimbe yang akan diekspor ke China, dengan nilai ekspor mencapai Rp 17 miliar per tahun.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads