.webp)
Pilkada Jatim 2024 bakal segera digelar. Sejumlah persiapan pengamanan mulai disiagakan oleh polisi.
Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen Mulya Hasudungan Ritonga memimpin apel gelar pasukan kesiapan pengamanan Pilkada 2024 di lapangan apel Mapolda Jatim. Di depan para personel, Mulya mengklaim sukses melakukan pengamanan event nasional beberapa waktu lalu seperti pengamanan pemilu 2024 hingga pengamanan PON di Aceh dan Sumut.
"Namun masih ada agenda ke depan yakni pengamanan Pilkada Serentak tahun 2024," kata Mulya, Rabu (30/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulya menyebut ada beberapa hal yang perlu dipedomani oleh personel Sabhara sebelum melaksanakan tugas pengamanan Pilkada serentak di Indonesia, khususnya di Jatim. Di antaranya adalah berpedoman sesuai dengan tupoksi yang berlaku.
 Simulasi saat terjadi kericuhan di Pilkada 2024 (Foto: istimewa) |
"Fungsi Samapta, Pamobvit, dan Polsatwa adalah dalam satu kesatuan, ketiganya harus saling sinergi. Jaga netralitas, citra, dan nama baik institusi Polri," ujarnya.
Mulya berpesan agar para personelnya tidak bertindak secara inklusif. Serta menghindari terjadinya pelanggaran yang dapat merusak nama baik Sabhara dan institusi Polri selama bertugas di lapangan.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengatakan rangkaian latihan dalam rangka menjaga performa anggota khususnya yang tergabung di Direktorat Samapta telah dilakukan. Total ada ratusan personel gabungan yang bakal diterjunkan selama Pilkada Jatim 2024.
 Pengecekan sarana prasarana untuk pengamanan Pilkada 2024 (Foto: istimewa) |
"Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 500 personel," tuturnya.
Sampai saat ini, Imam memastikan serangkaian tahapan kampanye Pilkada Jatim 2024 berjalan aman dan lancar. Ia mengklaim tidak ada gangguan signifikan, begitu pula dengan kasus menonjol selama tahap kampanye masih belum muncul, kendati sudah ada laporan di Gakkumdu salah satunya terkait pengerusakan APK (Alat Peraga Kampanye).
"Mudah mudahan sampai tahap pungut suara juga berjalan aman dan lancar. Soal kasus indikasi money politic sampai saat ini belum ada," katanya.
Imam berharap kepada personel yang akan mengawal dan mengamankan kegiatan pemilu untuk menjaga performa dan latihan dipelihara. Sebab, apabila terjadi eskalasi meningkat pada tahapan pilkada, para personel sudah siap menghadapi berbagai ancaman ataupun kejadian yang ada.
(pfr/iwd)
