Sebuah truk trailer menabrak rumah di kawasan Pantura, Lamongan, Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. Truk ini diduga mengalami rem blong. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Informasi yang dihimpun menyebut, truk trailer muat kontainer itu bernopol L 9076 UZ yang dikemudikan oleh Prayeko, (33) warga Asemrowo, Surabaya.
Peristiwa ini terjadi di ruas Jalan Deandles, Pantura, Lamongan, tepatnya di depan Hotel Izi di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar telah terjadi kecelakaan tunggal sebuah truk trailer kontainer menabrak bangunan, kejadian di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Ipda Hadi Siswanto kepada wartawan, Sabtu (26/10/2024).
Kejadian ini, menurut Hadi, bermula ketika truk trailler kontainer yang dikemudikan Prayeko melaju keluar dari gudang yang ada di tepi jalan poros Daendels. Ketika itu, truk melaju dari arah selatan untuk keluar gudang bertujuan belok ke timur untuk menuju arah Gresik.
"Truk melaju keluar gudang dari arah selatan bertujuan belok ke timur," ujarnya.
Sampai di jalan menurun, ungkap Hadi, kendaraan tiba-tiba diduga mengalami rem blong. Sehingga, lanjut Hadi, pengemudi tidak dapat menguasai kemudi mengakibatkan menabrak bangunan yang ada di tepi jalan.
"Karena diduga rem blong, truk melaju hingga menabrak bangunan di depan Hotel Izi yang ada di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran," tuturnya.
Hadi mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, truk dan bangunan yang ditabrak truk mengalami kerusakan. Kerugian akibat kejadian ini ditaksir hingga Rp 50 juta.
"Dapat dilaporkan jika dalam kejadian ini nihil korban," imbuhnya.
Hadi menegaskan, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan tengah melaksanakan pengumpulan bahan keterangan di lokasi kejadian. Petugas juga mengamankan identitas kendaraan dan pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu lintas tersebut.
"Kami imbau pengguna jalan untuk selalu mengecek kendaraannya sebelum digunakan di jalan dan memastikan kendaraan memang layak jalan," imbaunya.
(ihc/hil)