Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN) Jawa Timur-Bali menutup Jembatan Semampir Kota Kediri. Penutupan dimulai sejak Senin (21/10) hingga Minggu (27/10).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, Didik Catur mengatakan penutupan jembatan ini karena dilakukan pengujian beban yang akan dilakukan BBJN Jawa Timur-Bali.
"Hari ini dilakukan tes beban jembatan oleh BPPJN Jawa Timur-Bali. Hari ini pasang sensor pembebanan sampai tanggal 27 Oktober," kata Didik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, lanjut Didik, selama penutupan diprediksi akan terjadi peningkatan volume lalu lintas. Untuk hal ini, pihaknya akan menambahkan personel yang akan melakukan pengaturan lalu lintas.
"Sehingga di simpang-simpang empat akan ada peningkatan. Upaya kami bersama Satlantas akan menambah personel di simpang-simpang sekali sekaligus dengan memberikan informasi melalui media dan sebagainya ke ke masyarakat," jelas Didik Catur.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPPJN Jawa Timur-Bali, Satiya Wardhana menyebut kondisi jembatan Semampir Kota Kediri tersebut sedang tidak baik-baik saja.
"Kondisinya tidak baik-baik saja. Jadi kita melakukan uji pembebanan jembatan guna mengetahui tindak lanjut penggantian jembatan ini seperti apa. Dari nampaknya sudah kelihatan. Bisa dilihat lendutan yang kelihatan," jelas Satiya Wardhana.
Salah satu faktor yang menyebabkan jembatan sedang dalam kondisi tidak baik baik saja adalah penggalian pasir yang ada di sekitar Jembatan Semampir.
Sebagai informasi, Jembatan Semampir telah dibangun sejak tahun 1992 silam. Karena hal ini sejumlah titik jembatan lendutan yang kelihatan di jembatan.
(abq/iwd)