Pasien Poli Jiwa RSUD Karsa Husada Kota Batu Terus Meningkat

Pasien Poli Jiwa RSUD Karsa Husada Kota Batu Terus Meningkat

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Sabtu, 19 Okt 2024 10:30 WIB
RSUD Karsa Husada
RSUD Karsa Husad (Foto: M Bagus Ibrahim)
Kota Batu -

Pasien poli jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karsa Husada di Kota Batu terus meningkat setiap tahun. Bahkan RSUD Karsa Husada juga sempat menerima satu pasien anak muda yang kecanduan gadget.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Karsa Husada, dr. Ferdinandus Stevanus Kakiay mengatakan bahwa sejak dibuka pada 2022 hingga saat ini, pasien yang diterima poli jiwa terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data RSUD Karsa Husada, pasien yang diterima poli jiwa pada tahun 2023 sebanyak 990 orang. Sedangkan pada tahun 2024 hingga bulan September, jumlah pasien di poli jiwa sudah mencapai 790 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di bulan September 2023 ada 648 pasien di poli jiwa, jumlah itu meningkat pada bulan September 2024 sebanyak 790 orang," kata Ferdinandus saat ditemui detikJatim, Sabtu (19/10/2024).

"Jumlah pasien setiap tahunnya ada kecenderungan meningkat. Sehari kami melayani sekitar 5-10 pasien, mayoritas usia produktif, jadi dari usia muda belasan sampai 30 tahun," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Ferdinandus menyampaikan selama ini poli jiwa RSUD Karsa Husada melayani pasien yang didominasi usia belasan hingga 30 tahun atau bisa disebut usia produktif. Disebutkan Ferdinandus, gangguan kejiwaan maupun depresi yang dialami pasien disebabkan oleh beragam hal.

Mulai dari, perceraian orang tua, persoalan rumah tangga, tuntutan ekonomi, gaya hidup konsumtif, depresi tekanan pekerjaan hingga tuntutan pendidikan.

"Tuntutan pendidikan seperti mahasiswa yang tidak kunjung selesai skripsinya. Kemudian, media sosial juga bisa mempengaruhi (gangguan kejiwaan maupun depresi)," terang Ferdinandus.

"Kenapa media sosial, karena terkadang anak-anak muda melihat seseorang di media sosial hidup hedon dan ingin mengikuti ketika tidak tercapai ekpetasi pada akhirnya mengalami depresi," sambungnya.

Lebih lanjut, Poli Jiwa RSUD Karsa Husada baru-baru ini juga baru saja menerima kasus unik yakni seorang anak muda yang mengalami kecanduan gadget. Bahkan kasus tersebut membuat pasien tidak bisa mengendalikan gerak tubuh dengan bebas.

Ferdinandus menyampaikan salah satu faktor yang menyebabkan pasien itu mengalami kecanduan gadget, karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Selain itu, penyebab lainnya karena lingkungan sekitar.

Dalam menangani persoalan kecanduan gadget tersebut, pihak RSUD Karsa Husada melibatkan dokter Psikolog dan Psikiater. Kendati demikian, untuk menangani kasus ini sangat memerlukan dukungan orangtua dan lingkungan.

"Penanganan yang kami berikan yakni rawat jiwa, selalu dibarengi oleh psikolog. Bisa disembuhkan, terutama dukungan pengawasan lingkungan seperti orangtua, sehingga penggunaannya harus dikendalikan," tandasnya




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads