Apa Saja Peringatan yang Jatuh pada Tanggal 17 Oktober?

Apa Saja Peringatan yang Jatuh pada Tanggal 17 Oktober?

Firtian Ramadhani - detikJatim
Kamis, 17 Okt 2024 11:25 WIB
Ilustrasi kalender bulan Oktober
Ilustrasi kalender Oktober. Foto: Freepik
Surabaya -

Setiap tahunnya, pada tanggal 17 Oktober, dunia memperingati hari penting untuk berbagai tujuan tertentu. Pada tanggal ini, banyak momen-momen penting yang diperingati baik dalam skala nasional maupun internasional.

Lantas, apa saja momen-momen penting yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober? Berikut ini sederet peringatan hari besar nasional dan internasional yang dirayakan setiap tanggal 17 Oktober.

Hari Besar 17 Oktober 2024

Dalam skala nasional, tanggal 17 Oktober diperingati sebagai HUT Korpaskhas. Sedangkan, dalam skala internasional, momen-momen penting itu, di antaranya Hari Resolusi Konflik, Hari Puisi Hitam, Hari Pasta Nasional, hingga Hari Trauma Sedunia. Simak penjelasan di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Ulang Tahun Korpaskhas

Sejumlah prajurit TNI AU menggelar parade defile pasukan saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 TNI di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/10/2024). Peringatan HUT ke-79 TNI yang bertema 'TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju' yang merefleksikan cita-cita, semangat, dan tujuan TNI sebagai prajurit profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif dalam menjaga serta mengawal kelangsungan hidup bangsa dan negara. ANTARA FOTO/Hasrul Said/nzSejumlah prajurit TNI AU menggelar parade defile pasukan saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 TNI di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/10/2024). Peringatan HUT ke-79 TNI yang bertema 'TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju' yang merefleksikan cita-cita, semangat, dan tujuan TNI sebagai prajurit profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif dalam menjaga serta mengawal kelangsungan hidup bangsa dan negara. ANTARA FOTO/Hasrul Said/nz Foto: ANTARA FOTO/HASRUL SAID

Tanggal 17 Oktober diperingati sebagai HUT Korps Pasukan Khas atau Korpaskhas. Pada tahun ini, Korpaskhas memasuki usia ke-77 tahun. Korpaskhas adalah sebuah pasukan khusus TNI Angkatan Udara yang memiliki tiga kemampuan matra, yaitu udara, laut, dan darat.

Sebagai pasukan tempur, Korpaskhas bertanggung jawab menumpas semua musuh yang mengancam kedaulatan NKRI, dengan tugas tambahan operasi pembentukan dan pengoperasian pangkalan udara. Korpaskhas merupakan pelopor berdirinya pasukan elite militer Indonesia. Keberadaannya sejajar dengan pasukan elite lainnya, seperti Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dan Marinir TNI AL.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari laman kopasgat.tni-au.mil.id, TNI Angkatan Udara mencatat peran penting Korpaskhas melalui operasi lintas udara pertama pada 17 Oktober 1947. Operasi itu diikuti oleh 13 prajurit Angkatan Udara di Sambi Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Operasi penerjunan ini yang menjadi tonggak sejarah lahirnya Korpaskhas, dulu dikenal dengan Pasukan Gerak Tjepat (PGT). Mereka bertugas membentuk gerilyawan, membantu perjuangan rakyat Kalimantan, hingga membuat stasiun radio komunikasi dengan Yogyakarta. Selain itu, juga sebagai area untuk perkembangan penerjunan.

Peristiwa yang dialami 13 prajurit AURI di Kalimantan itu menandai lahirnya satuan tempur Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. Selang 20 tahun, pada 12 Oktober 1967, tanggal 17 Oktober resmi ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).

Peringatan ini merujuk pada keputusan Men/Pangau nomor 54 tahun 1967, yang mana menjadi awal sejarah penerjunan pertama TNI di Indonesia. Pada 11 Maret 1985, Kopasgat akhirnya berubah menjadi Pusat Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Puspaskhas).

Lebih lanjut, pada 7 Juli 1997, status Puspakhas ditingkatkan menjadi Komando Utama Pembinaan. Sejak itu, namanya diubah menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas). Sebutan itu terus dikenal banyak orang hingga masa kini.

2. Hari Resolusi Konflik

Vintage World War II photo of the USS Arizona burning after the Japanese attack on Pearl Harbor, December 7, 1941.Vintage World War II photo of the USS Arizona burning after the Japanese attack on Pearl Harbor, December 7, 1941. Foto: Getty Images/Stocktrek Images/Stocktrek Images

Dilansir dari laman National Today, Hari Resolusi Konflik ini diperingati pada Kamis ketiga bulan Oktober setiap tahun. Pada 2024, hari ini jatuh pada tanggal 17 Oktober, peringatan ini merujuk pada konflik yang cenderung muncul pada banyak bidang kehidupan.

Mayoritas, konflik muncul dalam kondisi tempat kerja, hubungan, dan keluarga. Ini adalah proses kehidupan yang tidak dapat dihindari. Namun, yang penting adalah bagaimana sebagai individu bisa menyelesaikannya.

Konflik tidak harus diselesaikan dengan cara yang kasar, tetapi konflik bisa diselesaikan melalui metode-metode lain yang dianggap lebih cepat untuk menyelesaikan, seperti dengan damai. Kemampuan untuk menyelesaikan secara damai menjadi hal yang penting.

Konflik muncul karena kebutuhan manusia, dan ketika upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut bertabrakan, perselisihan dapat terjadi, baik di antara keluarga maupun teman. Berdasarkan hal ini, Association for Conflict Resolution (ACR) menetapkan Hari Resolusi Konflik pada tahun 2005.

Dengan penetapan tersebut, ACR menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran tentang mediasi, arbitrasi, konsiliasi, dan metode penyelesaian konflik damai lainnya. Selain itu, peringatan ini juga mendorong penyelesaian konflik di berbagai bidang.

Seperti pendidikan, keluarga, bisnis, masyarakat, pemerintahan, dan sistem hukum. Tujuannya untuk mengakui kontribusi para penyelesaian konflik dan menciptakan sinergi nasional melalui perayaan yang dilakukan di seluruh negeri dan dunia.

Hari Resolusi Konflik telah dirayakan selama lebih dari 15 tahun dan bertepatan dengan Pekan Mediasi ABA dari Asosiasi Pengacara Amerika. Pekan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai organisasi untuk meningkatkan kesadaran mengenai mediasi dan resolusi konflik.

3. Hari Puisi Kulit Hitam

Hari Puisi Kulit Hitam diperingati setiap tahun pada tanggal 17 Oktober. Peringatan ini ditujukan untuk menghormati semua penyair Afrika-Amerika yang berbakat, baik di masa lalu maupun masa kini.

Selain itu, hari ini juga diperingati sebagai perayaan kelahiran pria yang secara populer disebut sebagai Bapak Sastra Afrika-Amerika, Jupiter Hammon. Ia adalah penyair kuli hitam pertama yang menerbitkan karya di Amerika Serikat.

Maka dari itu, diperingati Hari Puisi Hitam sebagai bentuk pengakuan kontribusi penyair kulit hitam terhadap sastra, dan merayakan pengalaman kulit hitam sebagaimana hal ini diceritakan kembali di dalam puisi tersebut.

Pada 1970, musisi rakyat Stanley A Ransom mengusulkan agar 17 Oktober dijadikan sebagai hari untuk merayakan budaya dan sastra kulit hitam. Pada 1985, Hari Puisi Kulit Hitam diciptakan untuk menghormati kelahiran penyair kulit hitam pionir di Amerika Serikat, Jupiter Hammon, sekaligus menyoroti karya dan pencapaian penulis Afrika-Amerika.

4. Hari Pasta Nasional

Cara masak pasta yang benar dan alasan tak boleh dibelah dua.Cara masak pasta yang benar dan alasan tak boleh dibelah dua. Foto: Getty Images/iStockphoto

Selama ratusan tahun, tradisi ini telah ada di negara Italia dalam hidangan sederhana. Di bulan Oktober, pencipta pasta mendedikasikan khusus untuk hidangan yang luar biasa. Pasta juga terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran, tetapi apa saja bentuknya, pasta dinilai sesuatu yang hampir setiap keluarga di Amerika tumbuh bersama.

Pasta mulai menjadi hidangan terkenal di Italia pada awal abad ke-13. Beberapa sejarawan mengaitkan asalnya dengan peradaban Etruria kuno, yang menggiling biji-bijian dan mencampurnya dengan air untuk menciptakan makanan berbasis karbohidrat mirip pasta.

Pemukim Spanyol awal memperkenalkan pasta ke Amerika, tetapi baru menjadi populer setelah Thomas Jefferson mengunjungi Paris dan terpesona oleh makaroni, istilah yang saat itu mencakup berbagai bentuk pasta. Beberapa tahun kemudian, saat banyak imigran Italia tiba di Amerika, pasta menjadi makanan pokok yang mudah diakses di negara tersebut.

5. Hari Trauma Sedunia

ilustrasi konselingilustrasi konseling Foto: thinkstock

Hari Trauma Sedunia diperingati pada tanggal 17 Oktober setiap tahun. Tujuannya adalah penekanan pada penyelamatan nyawa dan menangani kasus darurat dengan tepat. Hari ini pula, disusun untuk meningkatkan kesadaran tentang trauma.

Selain itu, pada hari ini, mendidik masyarakat tentang cara menangani insiden traumatis dan kematian juga menjadi hal yang penting. Apalagi, lebih dari 9% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh cedera traumatis, sehingga peringatan ini ditujukan untuk menurunkan angka tersebut.

Dicetuskan di New Delhi, India pada tahun 2011. Hari Trauma Sedunia disebabkan tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di negara tersebut. Kala itu, diperkirakan lebih dari 400 orang kehilangan nyawa setiap harinya.

Dengan ini, Hari Trauma Sedunia ditetapkan untuk mengurangi cedera dan kematian, serta dampak jangka panjang dari insiden trauma di seluruh dunia. Salah satu latar belakang peringatan ini adalah kecelakaan lalu lintas.

Pengalaman ini terjadi secara traumatis di seluruh dunia. Selain itu, trauma dari operasi militer, kekerasan domestik, dan kekerasan seksual juga menjadi masalah. Tanpa adanya penanganan yang tepat, pengalaman ini dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Menurut catatan dari abad ke-5 menunjukkan adanya trauma di Yunani Kuno, dan hal ini juga terlihat di kalangan prajurit selama Perang Saudara Amerika pada tahun 1860-an. Lebih lanjut, Perang Dunia II juga beriringan dengan peningkatan pemahaman tentang trauma.

Para prajurit diberikan kesempatan beristirahat dari pertempuran guna menenangkan pikiran sebelum kembali bertempur. Selama perang Vietnam dan Korea, terapi bicara mulai digunakan untuk membantu para korban trauma.

Saat itu, Veterans Administration yang kini dikenal sebagai United States Department of Veterans Affairs, memulai program terapi kelompok untuk penderita PTSD. Peringatan Hari Trauma Sedunia bertujuan lebih dalam memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat tentang bagaimana cara mengatasi dan mencegah trauma berkelanjutan.

Nah, itulah beberapa momen-momen penting pada tanggal 17 Oktober 2024. Semoga bermanfaat detikers!

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads