Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 resmi dibuka Selasa (15/10/2024) di Airlangga Convention Center (ACC), Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Kompetisi ini diikuti lebih dari 3.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang disaksikan langsung oleh investor.
Sebanyak 525 tim dari 118 perguruan tinggi yang telah lolos seleksi dengan total lebih dari 3.000 mahasiswa berbakat berkompetisi dalam PIMNAS tahun ini. Ajang ini menjadi unjuk kemampuan dan gagasan terbaik dari seluruh Indonesia.
Ajang PIMNAS ini juga disaksikan oleh sejumlah tokoh penting yang menganggap bahwa PIMNAS merupakan wadah penting bagi mahasiswa untuk menampilkan ide-ide inovatif mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat menegaskan bahwa PIMNAS merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memfasilitasi mahasiswa untuk berkompetisi secara nasional.
"Ini menjadi wahana bagi talenta-talenta kita dari berbagai perguruan tinggi untuk ditampilkan yang akan berkompetisi secara nasional, dan tugas pemerintah hanya memberikan fasilitas," ujar Adlin
Maria Veronica Irene Herdjiono, Kepala Pusat Prestasi Nasional juga menambahkan bahwa PIMNAS merupakan salah satu bentuk implementasi dari Perpres 108 terkait manajemen talenta nasional.
![]() |
"Puncak inovasi dan kreasi mahasiswa adalah di PIMNAS ini. Dengan sembilan kategori yang dipertandingkan, mahasiswa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk berkompetisi secara sehat," ungkapnya.
Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih menjelaskan bahwa selain kompetisi PIMNAS tahun ini juga memperkenalkan inovasi baru berupa poster digital dan temu mitra bisnis.
"Kita dorong poster digital karena zaman sudah berubah. Selain itu, karya-karya inovatif mahasiswa akan dipertemukan dengan investor dan perusahaan agar bisa dikembangkan lebih lanjut," jelas Nasih.
Selain mendorong pengembangan karya melalui poster digital, para peserta juga diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan dunia industri. Inovasi yang dihasilkan tak hanya dinilai, tetapi juga memiliki potensi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Kami selalu ingin lebih baik dari tahun sebelumnya," tegas Nasih
(dpe/iwd)