Kepolisian Resor Trenggalek mulai menggelar Operasi Zebra Semeru 2024 selama 16 hari ke depan. Terdapat 10 sasaran yang bakal menjadi prioritas penindakan dari satuan lalu lintas.
Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Agus Prayitno, mengatakan Operasi Zebra Semeru digelar 14-29 Oktober 2024. 10 sasaran operasi operasi tersebut adalah pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang, berkendara melebihi batas kecepatan, pengendara di bawah umur, tidak menggunakan alat keselamatan (helm/seat belt), bermain handphone saat berkendara.
"Kemudian pengendara yang terpengaruh minuman beralkohol, melawan arus lalin, menggunakan knalpot brong atau tidak seusai spesifikasi teknis dan menerobos lampu merah," kata AKP Agus Prayitno, Senin (14/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dari sejumlah sasaran prioritas tersebut beberapa di antaranya marak tejadi di kalangan masyarakat, yakni menerobos lampu merah serta tidak mengunakan helm saat berkendara.
"Menerobos lampu merah inilah yang sering kali memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kalau yang tidak pakai helm rata-rata di jalur kecamatan," ujarnya.
Agus menjelaskan, upaya penindakan dalam Operasi Zebra Semeru ini tujuan akhirnya adalah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib saat berkendara, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakan lalu lintas.
"Seperti kita ketahui, setiap kecelakaan lalu lintas di rata-rata didahului oleh adanya pelanggaran, apakah itu nerobos lampu merah, ugal-ugalan, main HP dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu dari data di Satlantas Trenggalek angka kecelakaan dalam kurun waktu dua bulan terakhir cenderung mengalami penurunan, baik frekuensi maupun fatalitas yang ditumbuhkan. Namun pihaknya tetap waspada terhadap beberapa jalur rawan kecelakaan.
"Untuk black spot di Trenggalek itu di jalur Durenan-Tulungagung dan Durenan-Trenggalek. Kondisi jalan yang lurus dan relatif bagus sering kali membuat pengendara ngebut, sehingga kurang memperhatikan keselamatan," imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta, meminta masyarakat untuk selalu mematuhi aturan kaku lintas saat berkendara di jalan raya.
"Kita bersama-sama tekan angka kecelakaan dengan patuh di jalan raya," kata AKBP Indra Ranudikarta.
Selain itu menghadapi momen pergantian Presiden Republik Indonesia dari Joko Widodo kepada Prabowo Subianto, maupun kampanye pilkada pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan euforia yang berlebihan, yang dapat mengganggu ketertiban. "Jangan sampai ada konvoi kendaraan dengan melanggar lalu lintas dan memakai knalpot brong," jelasnya.
Pihaknya berharap ketertiban dan keselamatan berlalulintas menjadi prioritas seluruh pengguna jalan.
(abq/iwd)