BMKG: Badai Matahari Landa Indonesia, Bisa Ganggu GPS hingga Drone

Kabar Nasional

BMKG: Badai Matahari Landa Indonesia, Bisa Ganggu GPS hingga Drone

Kanya Anindita Mutiarasari - detikJatim
Sabtu, 12 Okt 2024 16:07 WIB
Ilustrasi Badai Matahari
Ilustrasi badai matahari. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pitris)
Surabaya -

Ledakan Matahari (Solar Flare) dengan kategori kuat atau R3 dilaporkan terjadi pada Senin (7/10) oleh Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA). Menyusul kemudian badai magnet dengan klasifikasi kuat berskala G4 pada Kamis (10/10).

Informasi ini dibenarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Indonesia. BMKG mendeteksi adanya fenomena badai kuat matahari melanda wilayah Indonesia yang diprediksi terjadi akhir pekan ini.

Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin mengatakan badai kuat matahari itu berada pada indeks (G4). Hal itu akan berlangsung sejak kemarin, hari ini, hingga Minggu (13/10) besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puncak badainya mulai terjadi pada hari ini Jumat, 11 Oktober 2024," kata Syrojudin, dilansir dari detikNews mengutip dari Antara, Jumat (11/10/2024).

Lantas, apa itu badai matahari? Bagaimana dampak badai matahari di Indonesia? Berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Apa itu Badai Matahari?

Dilansir situs NASA, Badai Matahari (Solar Storm) adalah ledakan tiba-tiba partikel, energi, medan magnet, dan material yang dihempaskan ke tata surya oleh Matahari. Badai Matahari disebabkan oleh Ledakan Matahari (Solar Flare).

BMKG mengungkapkan, Ledakan Matahari (Solar Flare) adalah letusan besar radiasi elektromagnetik dari Matahari yang berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Terjadinya Ledakan Matahari disebabkan oleh kelompok bintik Matahari 3842.

Bintik matahari adalah daerah di permukaan Matahari yang tampak gelap dan memiliki suhu lebih rendah. Bintik matahari terbentuk karena adanya konsentrasi medan magnet yang kuat dari lapisan dalam Matahari.

Peristiwa Ledakan Matahari mengakibatkan badai magnet dengan klasifikasi badai magnet kuat atau skala G4 di Bumi. Badai magnet ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, seperti yang diinfokan oleh NOAA.

Dampak Badai Matahari di Indonesia

NASA menyebut, Badai Matahari yang diarahkan ke Bumi dapat menimbulkan gangguan besar pada medan magnet Bumi berupa Badai Geomagnetik. Fenomena ini bisa menimbulkan dampak seperti pemadaman radio, pemadaman listrik, hingga munculnya aurora.

Namun badai ini tidak menyebabkan bahaya langsung bagi siapa pun di bumi, karena medan magnet dan atmosfer planet kita melindungi kita dari badai terburuk ini.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, ada indikasi terjadinya badai magnet bumi dengan tingkat besar di wilayah Indonesia. Salah satu dampak utama badai magnetik ialah gangguan sistem komunikasi berbasis satelit dan GPS.

Di Indonesia, dampak dari badai magnet itu bisa mengganggu komunikasi antar pengguna radio HF dan mengurangi akurasi penentuan posisi navigasi berbasis satelit seperti GPS. Namun, dampaknya tak akan sebesar wilayah lintang tinggi seperti sekitar kutub Bumi.

BMKG mengingatkan masyarakat Indonesia waspada dalam berkegiatan atau transaksi menggunakan jaringan internet selama periode badai kuat matahari akhir pekan ini.

Sementara itu, Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin juga mengimbau para pilot drone di seluruh Indonesia agar tidak mengoperasikan pesawat tanpa awak itu selama akhir pekan ini.

Dia mengatakan badai kuat matahari berpotensi menghilangkan kendali drone serta akurasi posisi berbasis satelit seperti GPS juga akan menurun.

Artikel ini sudah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads