Tak butuh waktu lama, aksi penjambretan warga asing yang mengagetkan warga Banyuwangi ditangkap. Polisi menangkap pelaku dalam waktu sekitar 10 jam.
Berkaca dari peristiwa tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi akan menggelar rapat koordinasi bersama polisi untuk merumuskan program bersama.
Ini upaya peningkatan kondusifitas wilayah demi kenyamanan wisatawan asing maupun domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt Kadisbudpar Kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman mengusulkan patroli bersama hingga ke gang sempit di wilayah perkotaan dan sekitar objek wisata.
"Kita akan adakan kerjasama dengan Polresta Banyuwangi nanti akan mengadakan patroli bersama untuk meningkatkan kewaspadaan di Banyuwangi. Karena di Banyuwangi sudah luar biasa pariwisatanya, dengan begini, jangan sampai menurunkan orang mau datang ke Banyuwangi," tegas Taufik.
Menurutnya, selama ini kepolisian telah secara rutin menggelar patroli. Namun, jika digelar secara gabungan dan meluas hingga ke gang kecil, menurutnya patroli akan lebih optimal.
"Patroli biasanya pakai mobil, mungkin bisa pakai sepeda pancal atau motor di gang-gang yang sempit," tambahnya.
Bukan hanya itu, Disbudpar Banyuwangi juga akan mengupayakan penambahan kamera pengawas di sejumlah titik blank spot sebagai upaya pencegahan dan membantu percepatan penyelidikan saat terjadi kejahatan.
"Salah satu solusi untuk bagaimana semua area tercover CCTV sehingga kalau kejadian seperti ini bisa segera teratasi. Mungkin kita dengan dinas lainnya ada program misal seperti ada alarm sehingga ketika ada kejadian tinggal ngengklik aplikasi itu sehingga itu bisa tahu semua dan itu bisa jadi masukan," kata Taufik.
Meski demikian, masyarakat maupun wisatawan diharapkan tetap waspada. Selama ini, Kabupaten Banyuwangi memang dikenal cukup aman.
Hal tersebut memicu masyarakat lengah dalam bertindak yang akhirnya memunculkan peluang bagi pelaku kejahatan.
"Tetap waspada, karena khan itu bisa terjadi juga mungkin karena ada peluang," tandasnya.
(ihc/fat)