Hasil Anev soal gangguan Kamtibmas pada Agustus dan September 2024 yang disampaikan Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengalami tren penurunan. Seluruh jajarann menyelesaikan sejumlah kasus dan menekan angka kriminalitas.
Polres Sampang menjadi salah satu yang berhasil menekan jumlah gangguan kamtibmas selama September 2024. Meski terjadi sedikit peningkatan kasus namun angka penyelesaian kasus tersebut cukup tinggi.
"Peningkatannya (kriminalitas) antara 5,36%, namun penyelesaian atas perkara di bulan ini cukup tinggi yakni 80% kasus terselesaikan di bulan ini. dibandingkan bulan agustus tren penyelesaian meningkat dua kali lipat," Ungkap Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono melalui Kasi Humasnya Ipda Dedy Dely Rasidie kepada detikJatim, Selasa (8/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedy, progres penyelesaian perkara tersebut karena adanya peningkatan kemampuan anggota Satreskrim dalam menangani perkara. Ia menyebutkan Masih ada 39,29 % perkara yang masih menjadi tunggakan Satreskrim Polres Sampang.
"Penyelesaian itu karena adanya peningkatan kemampuan anggota Satreskrim dalam menangani perkara. Sementara perkara tinggal beberapa perkara yang masih dalam proses (penyelesaian)," katanya.
Sedangkan terkait lalu lintas di Sampang dilaporkan juga terjadi penurunan kejadian. Jika pada Agustus terjadi 5.657 pelanggaran , hingga ahir bulan September jumlah pelanggaran turun sekitar total 2.322 pelanggaran.
"Dari total pelanggaran itu, Pada bulan Agustus sebanyak 1.430 pelanggar ditilang dan 4227 mendapatkan sanksi teguran. Kalau September 208 di ilang sisanya 2.114 mendapatkan sanksi teguran. " jelas Dedy
Jumlah laka lantas pada bulan September 2024 juga mengalami penurunan. Tercatat pada bulan Agustus ada 14 kejadian laka lantas dengan kerugian total Rp 72 juta. Sedangkan pada pada bulan September tercatat 13 kejadian dengan kerugian total Rp 13 juta rupiah.
"Ada giat preemtif yang rutin dilakukan satlantas untuk menekan angka pelanggaran dan laka lantas itu. Sosialisasi tentang keselamatan berlalu lulintas di jalan raya secara masif dilakukan di sekolah-sekolah, komunitas, dan para pengendara," tandasnya.
(abq/iwd)