Puting Beliung Terjang Lumajang, Belasan Rumah-Warung Warga Rusak

Puting Beliung Terjang Lumajang, Belasan Rumah-Warung Warga Rusak

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Selasa, 08 Okt 2024 17:50 WIB
puting beliung di lumajang sebabkan 12 rumah, kandang kambing dan garasi rusak
Rumah warga rusak diterjang puting beliung (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Angin puting beliung menerjang Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Dahsyatnya angin puting beliung terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, Selasa (8/10/2024) membuat belasan rumah warga rusak.

Bahkan sempat membuat atap rumah dan tenda hajatan warga beterbangan dan menimpa rumah lainnya. Salah satu garasi warga juga rusak diterjang puting beliung. Bahkan atapnya yang roboh menimpa mobil yang sedang diparkir.

Menurut warga, puting beliung terjadi dengan durasi kurang lebih 1 menit. Beruntung saat kejadian, warga bergegas keluar rumah dan menyelamatkan diri. Sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya kelihatan awan hitam kemudian angin kencang datang dan memporak porandakan atap rumah warga. Warga pun berhamburan keluar rumah," ujar salah satu warga Siti Aminah kepada detikJatim.

Dia menambahkan saat kejadian warga keluar rumah karena khawatir tertimpa atap. Bahkan selain rumah, warung makan dan garasi, ada juga kandang kambing ambruk.

ADVERTISEMENT

"Ini yang rusak warung makan, garasi. Bahkan kandang kambing saya juga ambruk. Saya sempat lari khawatir kejatuhan atap di rumah, waktu itu ada suami dan cucu," tandasnya.

Sementara warga dibantu petugas kepolisian, TNI dan BPBD Lumajang melakukan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung. Material bangunan yang berhamburan terbawa puting beliung di jalanan juga dibersihkan.

"Angin puting beliung mengakibatkan 12 rumah warga mengalami kerusakan di bagian atap. Untuk korban jiwa nihil," ujar Kepala Desa Selok Awar awar Didik Nur Handoko.

Meski begitu tidak ada korban jiwa peristiwa tersebut. Dari pantauan detikJatim, sebagian warga yang bagian atap rumahnya rusak ditutup dengan terpal. Ini menghindari hujan atau panas yang masih melanda.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads