Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan rasa syukurnya usai berhasil menyelesaikan studi doktoral di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Sang ayah, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menemani AHY pada ujian S3 Prodi Pengembangan Sumber Daya Manusia. SBY memastikan dirinya tidak cawe-cawe atau ikut campur pada gelar pendidikan Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Dalam sambutannya, SBY menceritakan, pada Minggu (6/10/2024) di Jakarta, ia dihubungi seorang staf dan mengharapkan SBY memberikan sambutan setelah AHY dinyatakan lulus dalam sidang doktoral terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tanya, yang beri sambutan ada lagi nggak? Kalau hanya saya nanti dibilang jeruk makan jeruk," kata SBY dalam sambutannya di Unair kampus C Surabaya, Senin (7/10/2024).
SBY menekankan gelar pendidikan AHY itu atas kerja kerasnya sendiri. Ia tidak mencampuri urusan anaknya dalam meraih pendidikan doktoral.
"AHY mendapatkan kehormatan menyandang gelar doktor ini karena jerih payahnya, tidak ada cawe-cawe saya," tegas SBY.
"Benar-benar, meskipun saya jarang ketemu siang dan malam di samping mengemban tugas, juga tidak melalaikan kewajiban yang dilaksanakan sesuai dengan program doktor di universitas kebanggaan kita ini," tambahnya.
![]() |
Sementara AHY menceritakan jatuh bangunnya dalam meraih gelar ini hingga mendapat predikat cumlaude. Dia menuturkan, proses akademiknya selama 3 tahun ini penuh dengan suka duka, terutama karena ia memulai studi saat masa pandemi COVID-19.
Saat itu perkuliahan dilakukan secara daring. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk terus berdiskusi dan mengembangkan gagasan.
"Saya lega dan bersyukur karena proses ini kan nggak singkat 3 tahun kita kuliah mulai dari proposal, kualifikasi, kelayakan, ujian tertutup dan hari ini ujian terbuka. Banyak sekali suka dukanya saya mulai 2021 September dan pada saat itu masih COVID-19, sehingga perkuliahan masih daring. Tapi tidak menyurutkan semangat karena justru saya merasa secara virtual itupun banyak yang bisa kita didiskusikan," beber AHY di Unair Kampus C Surabaya, Senin (7/10/2024).
"Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan sebuah disertasi yang saya pertahankan tadi judulnya Transformational Leadership and Human Resources Orchestration towards Indonesia Emas 2045," tambahnya.
AHY juga menyampaikan, persiapan yang ia lakukan untuk sidang terbuka ini hanya kurang lebih seminggu.
"Persiapan disertasi, saya sempurnakan kurang lebih seminggu sehingga bisa tampil bukan hanya memaparkan, tapi juga menjawab pertanyaannya dari dewan penyanggah itu para profesor, orang-orang top di bidang keilmuan masing-masing," katanya.
Tak hanya itu, AHY juga menekankan, persiapan yang matang tidak hanya bertujuan untuk mempresentasikan hasil disertasinya, tetapi juga seperti berdialog dengan para ahli yang hadir. Ia mengatakan, antarkomponen bangsa harus saling memberikan penguatan dan saling melengkapi.
"Jadi semangatnya sama, jadi saya tidak merasa diuji di depan umum, karena kita ingin Indonesia benar-benar maju, Indonesia emas 2045 dan seperti berdialog. Saling memberikan penguatan dan memberikan melengkapi satu sama lain, saya rasa ini lah yang harus dilakukan antar komponen bangsa, di manapun berada pusat maupun daerah Aceh sampai dengan Papua," imbuhnya.
Dalam disertasinya, AHY juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang solid dan SDM yang berkualitas sebagai kunci bagi kemajuan bangsa. Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bekerja keras dan bersatu dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
"Saya selalu punya perhatian khusus terhadap leadership, karena mengubah banyak hal. Kalau kepemimpinan baik dan menyatukan, saya rasa Indonesia akan meleset tetapi kita ingin SDM juga meningkatkan kapasitas, intelektualnya, keterampilannya. Kita selalu optimis bahwa Indonesia harus kerja keras dan kerja bersama," pungkas Ketum Partai Demokrat ini.
(hil/fat)