Dalam sehari, Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 13 kali. Erupsi terjadi mulai pukul 07.34 WIB hingga 16.40 WIB, Minggu (6/10/2024).
Erupsi pertama kali terjadi pukul 07.34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Β± 600 meter di atas puncak (Β± 4.276 m di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya." kata petugas PVMBG, Liswanto dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu berturut-turut terjadi erupsi pukul 08:33 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Β± 500 meter di atas puncak. Lalu pukul 08:41 WIB, pukul 09:54 WIB, pukul 10:18 WIB, pukul 11:00 WIB, pukul 11:04 WIB, pukul 11:15 WIB, pukul 11:43 WIB, pukul 12:22 WIB, pukul 13:49 WIB, pukul 14:59 WIB dan pukul 16:40 WIB.
Meski begitu direkomendasikan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 Km dari puncak (Pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
"Sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," tambahnya.
Selain itu tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
(irb/fat)