Polisi Tegaskan Mahasiswa Petra Bunuh Diri Bukan karena Bullying

Polisi Tegaskan Mahasiswa Petra Bunuh Diri Bukan karena Bullying

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 05 Okt 2024 20:30 WIB
Kapolsek Wonocolo Kompol M Soleh, Rabu (2/10/2024).
Kapolsek Wonocolo Kompol M Soleh (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya -

RD mahasiswa Universitas Kristen Petra, Surabaya yang ditemukan tewas bunuh diri dengan melompat dari lantai 12 gedung kampusnya. Isu yang beredar menyebut korban bunuh diri karena menjadi korban bullying.

Kapolsek Wonocolo Kompol M Soleh membantah kabar yang beredar tentang dugaan bullying pada korban. Ia menyatakan RD tewas bukan karena bullying, melainkan depresi.

"Tidak ada yang menyampaikan ada bullying, tapi kalau pernah ada penanganan psikiater itu ada memang, di tahun 2021," kata Soleh saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (5/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soleh lalu menjelaskan bahwa korban juga tidak bisa dikatakan sebagai korban bullying. Karena korban telah berusia dewasa.

"Bullying atau perundungan itu bahasa di bawah umur, kalau dewasa atau lex spesialis itu tidak ada," terang Soleh.

ADVERTISEMENT

"Nah, korban (RD) kan dewasa, jadi bukan masuk dalam bullying, masuknya 310 KUHP atau penghinaan biasa dan kejadiannya dilakukan di depan khalayak serta harus ada saksi. sedangkan di kampus tidak ada saksi yang menyatakan itu bullying," tandas Soleh.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Kristen Petra ditemukan tewas di jalanan areal kampus di Jalan Siwalankerto itu. Mahasiswa tersebut tewas diduga bunuh diri dari gedung Q.

"Lompatnya itu dari lantai 12," kata petugas BPBD Kota Surabaya, M Rozi, Selasa (1/10/2024).

PR Petra Christian University, Ajeng Dyah Puspitasari membenarkan bahwa mahasiswanya ditemukan meninggal dunia di kampus. Saat ini, penyelidikan masih dilakukan.

"Hari ini Selasa, 01 Oktober 2024 sekitar pukul 10.45 WIB salah satu mahasiswa kami ditemukan meninggal dunia di halaman kampus PCU," kata Ajeng.




(abq/iwd)


Hide Ads