Jenazah Romo Benny Susetyo tiba di rumah duka atau persemayaman Gedung Anggrek Yayasan Gotong Royong, Kota Malang. Keluarga menyebut, sebelum meninggal, Staf Khusus Dewan Pengarahan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu sempat mengeluh tak enak badan.
Kakak nomor 3 Romo Benny, Julius Budi Susetyo mengatakan, Jumat (4/10) Romo Benny menghadiri seminar sebagai perwakilan BPIP di Pontianak.
"Hari Jumat ada seminar dari pagi sampai sore, setelah itu dia merasa kurang enak badan, masuk angin minta diantar refleksi karena senangnya romo pijat, setelah refleksi pulang ke hotel tidur," ujar Budi kepada wartawan di tempat persemayaman di yayasan Gotong Royong, Kota Malang, Sabtu (5/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cerita dari stafnya sekitar pukul 23.16 WIB miscall stafnya, setelah itu direject, kemudian ditelepon balik gak bisa, akhirnya diketok kamar hotelnya tidak ada jawaban, karena staf pegang kuncinya, jadi bisa buka, setelah itu melihat romo tergeletak di kamar, setelah itu memanggil petugas dan dilarikan ke RS," imbuhnya.
Budi menambahkan saat dibangunkan, Romo Benny sudah tidak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa menuju ke RS Mitra Medika, Pontianak. Romo Benny dinyatakan meninggal dunia yang menurut keluarganya di usia 56 tahun di RS Mitra Medika pada Sabtu (5/10) pukul 00.15 WIB.
Jenazah Romo Benny sudah berada di tempat persemayaman yayasan Gotong Royong, Kota Malang, sejak pukul 16.38 WIB. Rencananya jenazah Romo Benny akan dimakamkan di TPU Sukun, Kota Malang pada Senin (7/10/2024).
Sebelumnya, Staf Khusus Dewan Pengarahan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo atau dikenal dengan Romo Benny meninggal dunia. Rencananya jenazah Romo Benny akan disemayamkan dan dimakamkan di Malang.
(abq/iwd)