Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Kediri, Katino meminta mantan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk transparan terkait dana hibah. Terutama yang pernah diserahkan kepada yayasan dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Kota Kediri.
Permintaan Katino bukan tanpa alasan. Pasalnya pernyataan mantan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengenai bantuan hibah untuk PCNU sempat menuai berbagai reaksi dari kalangan masyarakat dan politisi.
Katino menegaskan bahwa keterbukaan ini tidak hanya penting bagi PCNU, namun juga untuk yayasan dan ormas lain. Masyarakat berhak mengetahui apakah organisasi seperti Yayasan Taman Pendidikan Rahmat dan Muhammadiyah juga menerima bantuan yang signifikan dari APBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jika hal tersebut dijelaskan akan menciptakan kejelasan dan menghindari spekulasi yang tidak perlu.
"Mantan Walikota Kediri (Abdullah Abu Bakar) beberapa waktu lalu membuka data bahwa selama memerintah sudah menyumbang PCNU melalui anggaran APBD Kota Kediri sekitar 50 miliar selama 2018 - 2024. Nah, kalau berani membuka data bantuan hibah tersebut, seharusnya beliau juga membuka data bantuan ke organisasi sosial yang lain," katanya, Sabtu (5/10/2024).
Katino menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat, agar tidak ada kesan bahwa dana hibah hanya diberikan kepada satu organisasi saja.
"Jadi kami berharap beliau membuka semuanya kalau memang pernah memberi bantuan dana hibah. Biar masyarakat terdidik, biar terang benderang. Karena itu memang fungsi pemerintah," jelas Katino.
Katino menuturkan jika hanya satu organisasi yang dipublikasikan, sementara yang lainnya tidak, hal ini bisa menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat.
Katino menekankan bahwa keterbukaan data ini penting agar masyarakat dapat melihat secara langsung distribusi dana hibah dari APBD.
Dengan membuka data hibah untuk seluruh organisasi sosial, diharapkan polemik ini bisa segera mereda dan masyarakat mendapat informasi yang objektif dan transparan serta menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah.
"Nanti biar masyarakat bisa membandingkan, itu saya rasa penting agar polemik ini segera selesai. Jangan hanya PCNU Kota Kediri yang dibuka data bantuan hibahnya, kalau ada ormas lain yang menerima juga dibuka, toh itu sah. Kalau ditutup-tutupi malah aneh, masyarakat bisa bertanya-tanya, kenapa bantuan ke PCNU dibuka kok yang ke ormas lain tidak dibuka?" ujar Katino.
Besaran dana hibah yang diberikan kepada PCNU, diungkapkan Abdullah Abu Bakar yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kediri 2024 - 2029 Feronica & Regina (FREN) dalam sambutannya ketika menemani pasangan FREN bersilaturahmi ke PCNU Kota Kediri beberapa waktu lalu.
"Anggaran yang sudah kita keluarkan ya kurang lebih sekitar Rp 50 miliar untuk kegiatan kegiatan masjid, musala. Lalu juga guru madrasah, diniyah itu juga kurang lebih sekitar 50-an (miliar) lebih. Jadi ini yang perlu saya sampaikan, karena dulu saya pernah ditanya," terang Abdullah Abu Bakar dalam kesempatan bersama PCNU Kota Kediri.
(abq/iwd)