Puluhan warga Desa Ampelgading, Selorejo, Kabupaten Blitar diduga keracunan. Mereka mengalami mual dan pusing usai makan ikan gurami saat acara kantor. Kini mereka masih mendapatkan perawatan di fasyankes.
"Benar, bahwa kami mendapatkan laporan adanya sejumlah warga dari Desa Ampelgading Selorejo yang mengalami keracunan massal. Kemudian dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan lembaga terkait," ujar Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (1/10/2024).
Putut menyebut peristiwa itu bermula dari sejumlah karyawan yang menghadiri acara kantor, pada Sabtu (28/9). Kemudian mereka membawa berkat berupa ikan gurami dengan lalapan dan sambal. Berkat atau lalapan ikan gurami bakar itu dibagikan ke sejumlah tetangga sekitar masing-masing karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu (ikan gurami) dimakan, selang 3-10 jam kemudian mereka merasa pusing, mual dan lemas. Selanjutnya pada Minggu (30/9) pagi mereka datang ke Puskesmas Boro. Selanjutnya beberapa warga lain juga berdatangan dengan keluhan yang sama," jelasnya.
Berdasarkan penyidik sementara, lanjut Putut, ada sekitar 22 orang yang diduga mengalami keracunan. Rinciannya yakni, 4 orang menjalani rawat jalan, 6 orang dirawat di Puskesmas Selorejo, 8 orang dirawat di Klinik Pelita Husada Selorejo, 2 orang dirawat di RS Wafa Husada Kesamben dan 2 orang lainnya dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi.
Putut mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Blitar untuk melakukan serangkaian penyidikan. Termasuk meminta keterangan dari para saksi dan dokter. Adapun hasil sementara analisis tim Dinkes Kabupaten Blitar yakni dari gejala yang muncu pada para korban tersebut, ikan gurami diduga terkontaminasi oleh bakteri kolera/salmonela/e-coli.
"Diduga ikan gurami terkontaminasi oleh bakteri kolera/salmonela/e-coli. Untuk jelasnya untuk sampel masih akan dibawa ke labfor, dan tim satreskrim terus melakukan pengembangan lebih lanjut," pungkasnya.
(abq/iwd)