9 Karakter Emosi dalam Film Inside Out 2 dan Maknanya

9 Karakter Emosi dalam Film Inside Out 2 dan Maknanya

Sri Rahayu - detikJatim
Senin, 30 Sep 2024 13:52 WIB
Cuplikan adegan dalam film animasi Inside Out 2.
Film Inside Out 2. Foto: Dok. Pixar
Surabaya -

Film Inside Out 2, sekuel dari karya sukses Pixar, mengajak penonton menyelami kompleksitas emosi manusia. Jika film pertamanya menghadirkan karakter-karakter emosi seperti Joy (Kegembiraan), Sadness (Kesedihan), Anger (Kemarahan), Fear (Ketakutan), dan Disgust (Jijik), kali ini Pixar memperluas eksplorasi emosi dengan lebih mendalam.

Terutama dalam konteks masa transisi kehidupan dari remaja menuju dewasa. Film Inside Out 2 tidak hanya memperkenalkan kembali karakter-karakter emosi yang sudah dikenal, tetapi juga menambah dimensi baru dalam eksplorasi perasaan.

Dalam ulasan film yang diunggah akun TikTok @Gandhi Fernando, film pertama berfokus pada upaya menjaga keseimbangan antara emosi-emosi ini dalam kehidupan seorang anak, film keduanya untuk memahami diri sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dapat dilihat bagaimana emosi berkembang dan berubah seiring dengan pertumbuhan Riley yang kini mulai memasuki masa remaja. Riley yang tumbuh dengan cepat karena datangnya emosi baru dan mengubah dirinya sehingga menjadi pribadi yang tidak dapat dikenali oleh emosi lamanya.

Petualangan Baru di Kepala Riley

Film Inside Out 2 melanjutkan kisah Riley, seorang remaja yang kini menghadapi tantangan baru dalam hidupnya. Di dalam otaknya, emosi-emosi yang sudah kita kenal kembali bekerja sama untuk membantunya mengatasi perubahan-perubahan besar dalam hidupnya, seperti tekanan sekolah, hubungan sosial, dan pergulatan identitas diri.

ADVERTISEMENT

Namun, kali ini Joy tidak selalu menjadi pengendali utama seperti dalam film pertama. Inside Out 2 menunjukkan setiap emosi memiliki peran penting, bahkan Sadness, yang dalam film sebelumnya sering dianggap sebagai emosi yang mengganggu.

Film ini menekankan bahwa setiap perasaan, baik itu bahagia atau sedih, marah atau takut, memiliki fungsi yang esensial dalam membentuk siapa diri kita. Dalam film Inside Out, Pixar memperkenalkan 9 karakter emosi yang digabungkan dari film Inside Out pertama hingga Inside Out 2, berikut penjelasannya.

1. Joy

Karakter emosi ini berpacu pada karakter emosi bahagia serta optimis. Tentu, karakter emosi ini akan memberikan dampak positif pada kehidupan sehari-hari. Dengan adanya emosi ini, Riley merasa bahagia dan gembira dengan memori kegembiraan yang diciptakannya.

Joy mendominasi di dalam diri untuk selalu memancarkan energi positif pada pikiran Riley, sehingga nantinya membentuk kepribadian Riley yang ceria. Joy, sebagai karakter emosi utama dalam Inside Out, selalu berusaha menjaga agar Riley tetap bahagia dan optimis, meskipun situasi yang dihadapinya tidak selalu mendukung.

Dia berperan sebagai pemimpin di antara emosi lainnya, yang menciptakan sebanyak mungkin kenangan bahagia bagi Riley. Joy tidak hanya fokus pada kebahagiaan sesaat, tetapi berusaha memastikan setiap pengalaman positif Riley dapat membentuk inti kepribadiannya yang kuat, seperti sifat ceria, penuh semangat, dan antusiasme menghadapi hidup.

Namun, dalam usahanya untuk selalu mempertahankan kebahagiaan, Joy kerap mengabaikan emosi lain, seperti Sadness, yang justru memiliki peran penting. Ini terlihat jelas saat Joy merasa bahwa kesedihan adalah sesuatu yang harus dihindari, sehingga dia terus berusaha mengendalikan situasi agar Riley tidak pernah merasa sedih.

Pada akhirnya, kita dapat belajar bahwa kehidupan tidak bisa didorong hanya dengan kebahagiaan. Terkadang, penting bagi kita untuk merasakan seluruh spektrum emosi, termasuk kesedihan, agar dia bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa serta tangguh.

2. Sadness

Sadness, karakter dalam Inside Out 2, memiliki peran utama dalam membantu Riley mengenang masa-masa sedihnya. Ia menunjukkan bahwa kesedihan adalah bagian penting dalam mencapai kebahagiaan yang sejati. Kesedihan tidak selalu buruk, justru emosi ini membantu seseorang untuk menghargai momen-momen bahagia dengan lebih dalam.

Dalam kehidupan nyata, mengelola emosi seperti kesedihan sangat penting. Emosi tersebut dapat menjadi alat untuk introspeksi, memberikan kesempatan untuk tumbuh, dan membangun rasa empati.

Menerima dan mengelola kesedihan dengan baik dapat membantu seseorang meraih keseimbangan emosional yang lebih stabil, dan memahami bahwa kebahagiaan dan kesedihan berjalan berdampingan. Ini menekankan pentingnya menghadapi emosi dengan bijak, bukan mengabaikan atau menekannya.

3. Disgust

Disgust adalah karakter yang mewakili rasa jijik dalam diri Riley. Ia bertugas mengatur preferensi dan ketidaksukaan Riley soal makanan, pertemanan, hingga situasi yang dianggap berbahaya. Disgust memastikan Riley terhindar dari hal-hal tidak menyenangkan atau berpotensi bahaya, menjaga Riley tidak mengalami pengalaman buruk atau tidak nyaman.

Emosi seperti Disgust memainkan peran penting untuk melindungi kita dari hal-hal yang dianggap tidak layak atau berbahaya. Rasa jijik membantu kita mengambil keputusan yang tepat dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Baik memilih makanan sehat, menjauhi perilaku negatif, maupun menjaga hubungan dengan orang-orang yang memiliki pengaruh buruk. Emosi ini membantu membentuk nilai-nilai personal dan membimbing kita dalam menavigasi tantangan sosial dengan lebih baik, sehingga emosi ini nantinya dapat dikelola dengan baik jika kita mengetahui emosi ini.

4. Fear

Karakter Fear (takut) dalam film Inside Out memiliki peran penting dalam membuat emosi stabil dengan menjaga Riley dalam kehidupannya. Fear atau rasa takut adalah salah satu emosi utama yang berperan penting dalam menjaga Riley tetap aman.

Fear selalu waspada terhadap potensi bahaya, baik fisik maupun emosional, yang mungkin dihadapi Riley. Ia selalu siap mengantisipasi hal-hal buruk yang bisa terjadi, memastikan Riley menghindari risiko yang tidak perlu.

Meskipun sering kali terlihat cemas berlebihan, Fear sebenarnya berperan sebagai penjaga kehati-hatian, menjaga agar Riley tidak melakukan sesuatu yang bisa membahayakan dirinya. Karakter emosi takut berfungsi sebagai mekanisme pertahanan alami.

Fear membantu kita mempertimbangkan konsekuensi sebelum mengambil keputusan, sehingga kita bisa menghindari situasi yang berisiko. Meski kadang dianggap sebagai emosi negatif, Fear memiliki manfaat untuk kita.

Terutama dalam menjaga keseimbangan hidup, melindungi kita dari bahaya, dan membantu kita tetap waspada. Emosi ini membantu kita menavigasi tantangan sehari-hari dengan bijaksana, terutama saat kita dihadapkan pada situasi yang penuh ketidakpastian atau potensi bahaya.

5. Anger

Anger atau kemarahan adalah emosi yang mewakili rasa frustrasi dan ketidakpuasan dalam diri Riley. Anger bertanggung jawab memastikan Riley tidak diperlakukan secara tidak adil atau mengalami situasi yang melanggar batas kesabarannya. Karakter ini bereaksi cepat ketika Riley merasa dirugikan, tersinggung, atau terhalang mencapai tujuannya.

Meskipun sering kali meledak-ledak dan tampak impulsif, Anger sebenarnya berperan penting dalam memunculkan keberanian untuk melawan ketidakadilan dan menghadapi rintangan. Anger membantu mengenali batas-batas diri dan memicu tindakan tegas ketika sesuatu berjalan tidak semestinya.

Emosi ini dapat mendorong kita untuk memperjuangkan hak-hak kita, menegakkan keadilan, dan mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap perlakuan yang tidak adil. Namun, seperti emosi lainnya, kemarahan perlu dikelola dengan baik agar tidak merusak hubungan atau memicu tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

6. Anxiety

Dalam film Inside Out 2, karakter Anxiety digambarkan sebagai personifikasi dari perasaan cemas yang dialami Riley. Anxiety diwakili sebuah karakter yang memiliki penampilan yang menunjukkan ketegangan dan kekhawatiran, dengan warna dan ekspresi yang mencerminkan kecemasan yang dialaminya.

Karakter ini berfungsi menunjukkan bagaimana perasaan cemas bisa mempengaruhi pikiran dan perilaku Riley, serta berinteraksi dengan emosi lainnya menghadapi berbagai situasi, dan tantangan sehari-hari. Karakter Anxiety membantu menjelaskan bagaimana perasaan tersebut bisa menjadi bagian dari proses pengolahan emosi yang lebih kompleks.

7. Envy

Emosi Envy (iri hati) diperkenalkan sebagai karakter yang menggambarkan perasaan cemburu dan ketidakpuasan terhadap keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. Karakter ini sering kali diperlihatkan dengan ekspresi dan warna yang mencerminkan rasa cemburu dan keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain.

Envy dalam film ini menunjukkan perasaan iri hati dapat mempengaruhi cara seseorang melihat dan berinteraksi dengan orang lain, serta berinteraksi dengan emosi lainnya dalam pengolahan perasaan dan hubungan interpersonal. Karakter Envy membantu menggambarkan dinamika internal yang kompleks dan dampaknya pada kesejahteraan emosional.

8. Ennui

Ennui atau rasa bosan yang mendalam digambarkan sebagai karakter yang mencerminkan perasaan kosong dan ketidakpuasan terhadap kehidupan yang tampak monoton. Karakter Ennui mengekspresikan ketidaknyamanan dan keputusasaan ketika seseorang merasa tidak termotivasi atau tidak terinspirasi, meskipun tidak mengalami masalah besar atau krisis.

Karakter emosi ennui sering kali muncul ketika seseorang merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan atau tidak mendapatkan kepuasan dari aktivitas sehari-hari. Ini bisa terjadi ketika seseorang merasa tidak ada tujuan atau makna dalam hidup mereka, meskipun dari luar tampaknya tidak ada alasan yang jelas untuk merasa demikian.

Rasa bosan yang mendalam ini dapat mengarah pada perasaan apatis, kehilangan motivasi, dan kesulitan dalam menemukan kebahagiaan atau kepuasan. Menangani ennui memerlukan usaha untuk mengeksplorasi minat baru, menetapkan tujuan, atau mencari cara untuk mengubah rutinitas agar kehidupan terasa lebih bermakna dan memuaskan.

9. Embarrassmt

Karakter Embarrassment (malu) menggambarkan perasaan canggung dan tidak nyaman ketika seseorang merasa terpapar atau diperhatikan secara negatif oleh orang lain. Karakter ini sering kali ditampilkan dengan ekspresi wajah yang memerah atau canggung, mencerminkan perasaan malu yang dialami.

Emosi ini bisa muncul ketika seseorang merasa tindakan ataupun situasi yang mereka alami tampak buruk dari pandangan orang lain. Hal ini tentu bisa terjadi pada segala situasi yang tidak direncanakan. Seperti membuat kesalahan di depan umum, terjebak dalam situasi yang memalukan.

Perasaan malu inilah yang nantinya membuat kepercayaan diri kita menurun sehingga merasa terasing dan kurang nyaman dengan masyarakat maupun lingkungan. Kita harus berhati-hati dalam mengelolanya, perlu kesadaran dan tidak terlalu keras terhadap diri sendiri sangatlah penting agar emosi ini tidak terus-menerus ada di pikiran kita.

Keseimbangan Emosi Kunci Kedewasaan

Dilansir dari jurnal Universitas Sam Ratulangi berjudul Ujaran Emosi Kemarahan dalam Film Inside Out oleh Pete Doctor (Analisis Psikolingustik) yang ditulis Moiko Dewi Ramaino, karakter dalam cerita ini terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak perempuan bernama Riley.

Terdapat pula karakter-karakter emosi di dalam kepala Riley, yaitu Anger (yang mengendalikan kemarahan), Disgust (yang mengendalikan rasa jijik), Fear (yang mengendalikan ketakutan), Joy (yang mengendalikan kebahagiaan), dan Sadness (yang mengendalikan kesedihan).

Misalnya ketika Riley harus menghadapi situasi sulit, seperti pindah ke sekolah baru atau menghadapi kekecewaan, Sadness membantu Riley menerima kenyataan dan menghadapi situasi tersebut dengan lebih tenang. Sementara Anger dan Fear membantu Riley merespons dengan cepat saat situasi menuntut tindakan yang tegas atau kehati-hatian.

Film ini juga memperlihatkan bagaimana Riley, yang kini semakin dewasa, mulai merasakan konflik internal yang lebih kompleks. Tidak hanya harus menghadapi konflik eksternal dengan teman atau keluarganya, Riley juga mulai merasakan pergulatan antara harapan, impian, dan kenyataan yang sering kali tidak sesuai.

Dalam proses ini, kita diajak memahami bahwa pertumbuhan emosional tidak hanya tentang menjadi bahagia sepanjang waktu, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mengelola perasaan secara sehat dan konstruktif. Inside Out 2 memberikan pelajaran penting bahwa keseimbangan emosi adalah kunci menghadapi berbagai tantangan hidup.

Film ini menunjukkan tidak ada emosi yang "buruk" atau "baik," melainkan semuanya memiliki peran penting dalam membentuk pengalaman hidup. Melalui perjalanan emosi Riley, penonton diajak merenungkan pentingnya menjaga keseimbangan emosi, baik dalam menghadapi tantangan sehari-hari maupun dalam menjalani proses tumbuh dewasa.

Artikel ini ditulis oleh Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads