Beredar di media sosial surat penolakan kehadiran KH Marzuki Mustamar sebagai penceramah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Huda, Tenggumung, Surabaya. Rencananya agenda itu akan digelar Sabtu (28/9/2024) malam.
Dalam surat tersebut, mereka yang menolak mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI). Surat tersebut bernomor DPW FPI Kota Surabaya. Surat bernomor 02/PS/DPW/ FPI-SURABAYA/ROBI'UL AWWAL 1446 H.
Ada sejumlah poin yang disampaikan dalam surat yang ditandatangani Ketua Tanfidz Abdul Wahid Murtadho dan Sekretaris FPI Ahmad Yasin itu. Salah satu poin menyebut bahwa mereka menolak kehadiran KH Marzuki Mustamar sebagai penceramah dalam acara peringatan maulid tersebut demi menjaga keamanan Kota Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Sekretaris FPI Ahmad Yasin saat dihubungi awak media menjelaskan bahwa sebelum surat itu dibuat, pihaknya telah melakukan mediasi dengan takmir masjid serta organisasi lain yang terkait pada Rabu (25/9) namun tidak mencapai kata sepakat.
Namun Yasin menegaskan bahwa pihaknya menolak KH Marzuki sebab mantan Ketua PWNU Jatim tersebut dalam beberapa ceramahnya diduga kerap menyentil isu yang meragukan nasab habaib.
"Karena memang Kiai Marzuki itu, terpapar, istilahnya sering nyenggol-nyenggol masalah nasab habaib. Sementara masyarakat di sekitar masjid orang-orang yang fanatik dengan para habaib. Khawatirnya jika Kiai Marzuki tetap berceramah di acara itu, ketertiban lingkungan sekitar akan terganggu," jelas Yasin.
Banser Diterjunkan Amankan Pengajian
Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Surabaya Agustiya Deni Susandi mengatakan pihaknya telah menerjunkan ratusan personel Banser di Masjid Al Huda. Mereka telah siaga sejak siang hari. Ini karena acara Maulid Nabi yang digelar rencananya akan tetap diisi ceramah KH Marzuki Mustamar.
"Sebelum zuhur kami sudah standby-kan beberapa personel, karena takmir sudah minta pengamanan pengajiannya untuk peringatan maulid. Insyaallah nanti Kiai Marzuki Mustamar juga hadir. Kami siap mengamankan pengajiannya," kata Deni, Sabtu (28/9/2024).
Deni menyebut banser yang disiagakan mencapai 150 personel. Mereka gabungan gabungan dari berbagai PAC di wilayah sekitar Surabaya. "Teman-teman PAC dan satu rayon Ansor-Banser yang menjaga, ada sekitar 150 personel. Dari Semampir, Simokerto, Wonokromo juga Insyaallah nanti hadir," ujarnya.
Deni juga menyayangkan sikap penolakan yang dilayangkan FPI terhadap KH Marzuki. Namun ia belum bisa berkomentar lebih lanjut terkait isi ceramah KH Marzuki yang dianggap kerap menyinggung nasab.
"Ya ndak sesuai lah isi pernyataan sikap teman-teman FPI itu, tidak tabayun dulu dengan takmir masjid. Justru bagi saya pribadi ya itu malah yang menciptakan kondisi tidak kondusif ya malah mereka (FPI) itu," tuturnya.
Mengantisipasi potensi kerusuhan, pihaknya Banser telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dalam hal ini Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya.
"Kita sudah koordinasi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya yang Insya Allah turut mengamankan nanti, saya harap kepolisian bisa jadi penengah," tandas Deni.
Pengajian KH Marzuki Tetap Digelar dan Kondusif
Meski ada penolakan dari FPI, namun pengajian Maulid Nabi di Masji Al Huda tetap digelar. KH Marzuki juga diketahui tetap datang. Marzuki datang di masjid tersebut sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan salat berjamaah, selawatan, serta ceramah agama.
Takmir Masjid Al Huda Surabaya M Darna mengatakan pengajian berjalan kondusif. Marzuki sebagai penceramah tidak menyampaikan hal-hal terkait nasab yang dituduhkan oleh FPI.
"Alhamdulillah pengajian berjalan aman, lancar, tidak ada halangan. Saat ceramah beliau tidak membahas soal nasab. Benar-benar ini hari lahir Nabi Muhammad," ujar Darna kepada detikJatim di Masjid Al Huda, Sabtu (28/9/2024).
Darna menjelaskan pihaknya sudah melakukan pengajuan untuk mengundang Kiai Marzuki sejak setahun lalu.
"Sudah setahun lalu kita mendaftarkan untuk peringatan Maulid Nabi ini dan kita diberi jadwal 28 September," tuturnya.
Usai mengisi ceramah, Kiai Marzuki bergegas meninggalkan lokasi. Pantauan detikJatim, Kiai Marzuki meninggalkan Masjid Al Huda pukul 20.20 WIB.
Pengajian ini diikuti oleh ratusan orang. Pengajian ini berjalan dengan kondusif juga dibantu pengamanan dari pasukan Banser, Ansor, juga polisi yang terjun ke lokasi sejak siang hari.
(abq/fat)