Kepala Sub Bidang Wisata Perhutani Kesatuan pengakuan hutan (KPH) Malang Adhi Susanto mengaku langsung berkoordinasi dengan Profauna dan pihak pengelola gunung setelah mendapatkan informasi tersebut. Beruntung tangan monyet yang terikat itu kini telah dilepas.
"Ketika kami melakukan koordinasi dengan pihak Profauna. Kami mendapat informasi pada 22 September 2024 pihak pengelola melihat monyet tersebut yang terikat sudah terlepas, tetapi tangannya lecet-lecet dan sayangnya mereka tidak memvideo," ujar Adhi, Jumat (27/9/2024).
Mendapat informasi tersebut, Perhutani KPH Malang bersama Profauna datang ke Gunung Panderman untuk melakukan pencarian. Dengan tujuan untuk memberikan pengobatan pada luka di bagian tangan monyet itu. Namun, dalam pencarian monyet tersebut tidak ditemukan.
"Kita melakukan pencarian Selasa 24 September 2024 bersama pihak Profauna dan pengelola Gunung Panderman LMDH. Namun, pencarian tersebut tidak mendapatkan hasil dan kami tidak menemukan monyetnya. Tapi yang jelas kami bersyukur ikatan sudah lepas," kata Adhi.
Sejauh ini, pihaknya menduga tangan monyet yang terikat itu disebabkan ulah iseng dari seseorang. Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti siapa yang tega melakukan perbuatan tersebut.
Dari situ, Adhi menghimbau kepada masyarakat maupun para pendaki untuk lebih perhatian dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan serupa kepada hewan apapun yang ada di gunung. Supaya kelestarian hewan di alam tetap terjaga dengan baik.
"Untuk saat ini taati peraturan yang sudah tertera di jalur pendakian. Kedua jangan sampai berbuat serupa karena jelas melanggar hukum dan ada sanksi pidananya dan jelas ada di perundang-undangan atau peraturan yang berlaku," pesannya.
Sebagai informasi, seekor monyet dengan tangan terikat itu ditemukan oleh seorang pendaki pada 16 September 2024. Pendaki tersebut mengabadikan momen ketika dia melihat monyet tersebut melalui video yang terus diunggah ke media sosial.
Sebelumnya, video seekor monyet di Gunung Panderman ditemukan dengan kondisi tangan terikat viral di media sosial. Momen itu diketahui direkam pendaki.
Dalam video tersebut terlihat seekor monyet dengan kondisi tangan terikat tali ke belakang berjalan di jalur pendakian Gunung Panderman.
Gunung Panderman sendiri berada di Kota Batu. Gunung ini memiliki ketinggian 2.045 Mdpl dan kerap menjadi didatangi para pendaki.
Namun saat hendak didekati pendaki untuk dilepaskan ikatan talinya, monyet malah kabur. Kejadian itu disebutkan terjadi pada 16 September 2024.
"Jalur Panderman, ada monyet dalam kondisi terikat, mau ditolong malah kabur. Kasihan, mau ditolong malah kabur. Kondisi tangan terikat ke belakang. Mohon yang bisa menangkap dibantu tanggal 16 September 2024. Saya gak berani mau menolong," demikian suara dalam video tersebut.
(abq/iwd)