Beta Gibran Jatim Kritik Janji Risma Beri Pendidikan Gratis untuk SMA/SMK

Beta Gibran Jatim Kritik Janji Risma Beri Pendidikan Gratis untuk SMA/SMK

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 23 Sep 2024 11:15 WIB
Ketua Relawan Beta Gibran Jawa Timur Fiki Bahta
Ketua Relawan Beta Gibran Jawa Timur Fiki Bahta/Foto: Istimewa
Surabaya -

Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini berjanji akan menggratiskan biaya sekolah untuk jenjang SMA/SMK jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jatim. Pernyataan ini menuai pro kontra, sebab SPP untuk SMA/SMK di Jatim sudah lama digratiskan.

Salah satu pihak yang menyoroti hal ini adalah Ketua Relawan Beta Gibran Jawa Timur Fiki Bahta. Ia mengkritik, selain biaya pendidikan yang kembali dijanjikan gratis oleh Risma, ada aspek lain yang perlu diperhatikan oleh calon pemimpin Jatim.

"Pendidikan di jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur bukan saja gratis, tetapi juga perlu menekankan pada aspek kualitas," kata Fiki di Surabaya, Senin (23/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program pendidikan gratis, semestinya tidak hanya meringankan biaya yang akan dikeluarkan oleh orang tua, namun juga memberikan kesempatan bagi pihak sekolah untuk berinovasi dan merajut prestasi bersama siswa.

"Seperti dalam program bertajuk Tistas (Gratis Berkualitas) yang telah digelontorkan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) untuk 4.000 lebih sekolah SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta dengan 1,3 juta lebih siswa di Jatim. Ini dilaksanakan sejak tahun 2019 oleh Khofifah-Emil," tutur Fiki.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Fiki juga menyoroti soal peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Peningkatan kesejahteraan dan kapasitas yang dilakukan secara berkelanjutan ini bisa memacu percepatan kualitas pendidikan di Jatim.

"Seperti melalui SMK Pengampu, SMA Pengimbas, Pesantren Vokasi (SMK Mini), SMA double track, termasuk Madrasah Aliyah dengan meningkatkan kompetensi guru Madrasah dan Pondok Pesantren melalui program LPPD (Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren) yang sudah dilakukan dalam Tistas," jelasnya.

Jika peningkatan kualitas pendidikan ini terus dilakukan, maka dampaknya akan berpengaruh signifikan pada prestasi siswa maupun sekolah yang ada di Jawa Timur.

"Hasilnya, Provinsi Jatim sejak tahun 2020 menyumbang siswa terbanyak di tingkat nasional yang diterima di PTN. Kemudian tahun ini saja juga ada 3 penghargaan bergengsi pada Tingkat nasional diborong oleh Jawa Timur," bebernya.

Beberapa ajang bergengsi tersebut, antara lain Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) SMK, Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) SLB.

"Itu menjadi bukti berbagai prestasi, apresiasi, dan penghargaan sudah diraih oleh dunia Pendidikan Jatim, baik pada Tingkat nasional maupun internasional," pungkas Fiki.




(irb/hil)


Hide Ads