Istri Korban Penipuan Judi Online di Kamboja Harap Suaminya Cepat Pulang

Istri Korban Penipuan Judi Online di Kamboja Harap Suaminya Cepat Pulang

Suparno - detikJatim
Senin, 23 Sep 2024 04:30 WIB
Rumah Yudha
Rumah Yudha Wahyu Palupi Bagus Tejowono (Foto: Suparno)
Sidoarjo -

Yudha Wahyu Palupi Bagus Tejowono (36), pekerja migran asal Desa Gelam, Candi, Sidoarjo jadi korban penipuan kerja di Kamboja. Ia dipaksa menjadi admin judi online. Istri Yudha berharap KBRI membantu memulangkan suaminya.

Video Yudha yang meminta tolong untuk dipulangkan viral di media sosial. Dalam video tersebut ia mengaku jadi korban penipuan pekerjaan bersama sejumlah tenaga kerja migran lainnya.

Heny Novita Wulandari (32), istri Yudha, mengatakan dirinya mengharapkan pihak KBRI di Phnom Penh Kamboja atau instasi lain seperti Imigrasi, serta BP2MI untuk segera membantu proses kepulangan suaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suami saya ini pergi ke Kamboja sejak bulan Juli 2024. Hingga saat ini belum ada kejelasan kapan pulang, kasihan kedua anaknya karena setiap hari selalu menanyakan keberadaan ayahnya," kata Heny saat ditemui detikJatim di rumahnya, Minggu (22/9/2024).

Heny menjelaskan kepergian suaminya berawal setelah suaminya berhenti bekerja di salah satu pabrik di Krian Sidoarjo. Kemudian dia mendapatkan tawaran bekerja menjadi office boy di salah satu hotel di Kamboja.

ADVERTISEMENT

"Penawaran pekerjaan tersebut melalui facebook bukan melalui salah satu agen PMI. Sementara paspor yang mengurus juga dari facebook tersebut, dengan gaji tiap bulan sebesar Rp 16 juta," jelas Heny.

Tiba di Phnom Penh, Yudha dijemput oleh beberapa orang, kemudian dibawa ke salah satu apartemen. Handphone dan paspor nya dirampas. Namun di apartemen tersebut Yudha tidak dipekerjakan di hotel melainkan disuruh menjadi admin judi online.

"Bahkan selama bekerja mulai bulan Juli dan Agustus tidak dibayar, yang dijanjikan akan di bayar Rp 16 juta per bulan itu tidak diwujudkan," kata Heny.

Saat ini Yudha masih di tinggal sementara di Kantor Imigrasi Phnom Penh. Menurut Heny, suaminya di sana sudah tidak memiliki bekal apapun, sementara untuk kebutuhan sehari-hari membeli sendiri. Hampir setiap hari dirinya masih bisa komunikasi dengan suaminya.

"Setiap hari saya terus intens komunikasi dengan mas Yudha, tapi ketika ditanya kapan pulang belum ada kejelasan. Sementara itu kedua anaknya terus menanyakan kapan ayahnya pulang bisa berkumpul kembali," imbuh Heny.

Sunariya (62), mertua Yudha membenarkan bahwa video yang beredar merupakan menantunya. Ia berangkat kerja ke Kamboja setelah keluar dari pabrik plastik di Krian, Sidoarjo.

"Saya kasihan terhadap kedua anaknya itu, ketika mereka menangis menanyakan ayahnya, saya juga ikut menangis. Kami berharap pemerintah, khususnya pihak yang menangani persoalan seperti menantu saya untuk segera membantu proses kepulangannya," kata Sunariya.




(dpe/iwd)


Hide Ads