Duka Universitas Ciputra Usai Tragedi Mahasiswi Bunuh Diri

Round-Up

Duka Universitas Ciputra Usai Tragedi Mahasiswi Bunuh Diri

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 19 Sep 2024 08:01 WIB
Ilustrasi bunuh diri dari atas gedung
Ilustrasi (Foto: Mindra Purnomo)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Universitas Ciputra (UC) Surabaya berduka. Salah satu mahasiswinya berinisial SN (20) ditemukan meninggal dunia setelah melompat dari lantai 22 gedung kampusnya.

Peristiwa tragis ini terjadi Rabu (18/9) sekitar pukul 5.55 WIB. Mahasiswa semester 5 itu melompat dari gedung kampusnya yang berada di Sambikerep, Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi yang mendapat laporan kemudian ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Sedangkan jenazah korban yang tergeletak di halaman gedung selanjutnya dievakuasi ke RSU dr Soetomo.

Dari hasil penyelidikan awal, korban sempat terekam CCTV mendatangi tempat parkir UC dengan mengendarai sepeda motor. Korban kemudian berjalan melalui lift dengan mengamati situasi di lokasi gedung tersebut.

ADVERTISEMENT

"Korban sempat berhenti di lantai 20 dan menuju tangga darurat untuk naik ke lantai 22," ujar Kapolsek Lakarsantri Kompol M Akhyar kepada detikJatim, Rabu (18/9/2024).

Korban meninggal di lokasi kejadian karena mengalami luka parah di bagian kepalanya. Dari hasil olah TKP juga, polisi menemukan sejumlah barang milik korban.

"Kita lihat dari lantai 22, kita temukan barang-barang korban yaitu ada sepatu, ada handphone, ada laptop, ada tas yang berisikan kebutuhan perempuan," kata Akhyar.

Pesan Terakhir Korban

Dari hasil pemeriksaan saksi, polisi menemukan fakta korban diketahui sempat mengirim pesan terakhir kepada sahabatnya. Dari pesan tersebut, polisi lantas memastikan korban bunuh diri.

"Korban dipastikan bunuh diri, sebab ada pesan terakhir yang dikirim korban melalui pesan WhastApp kepada sahabatnya," terang Akhyar.

"Ada pesan WhatsApp kepada sahabatnya yang dikirim oleh korban. Pesan tersebut isinya 'kamu masuk ta? aku minta tolong kalo nemui barangku di lantai 22 panggilin satpam ya kemungkinan aku sudah gak ada'," kata Akhyar membacakan pesan yang dikirim korban ke sahabatnya.

Menurut Akhyar, korban juga sempat meminta sahabatnya untuk menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua dan juga keluarganya sebelum mengakhiri hidup.

"Makasi pol, kamu sudah menjadi sahabatku. Aku sayang kamu. Aku minta maaf ya, aku masih banyak salahnya, tolong bilang ke mama, Daddy sama Koko, aku sayang mereka semua," kata Akhyar membacakan pesan korban kepada sahabatnya.

Dari pesan terakhir, polisi juga menyimpulkan motif korban bunuh diri karena diduga masalah asmara dengan kekasihnya. Ini terungkap dalam pesan korban yang menyatakan masih cinta meski sudah putus.

"Aku juga sayang pacarku, aku minta maaf," kata Akhyar melanjutkan membaca.

Selain kepada sahabatnya, korban juga sempat mengirim pesan WhatsApp kepada kekasihnya. Dalam pesan WhatsApp tersebut, korban dan kekasihnya telah putus cinta.

"Ada petunjuk dari pacar korban bahwa beberapa hari lalu sudah putus. Korban ini sudah pacaran, sudah 7 bulan, semalam pukul 22.00 WIB melalui WA kepada pacar isinya jaga diri baik-baik. Aku minta maaf, aku pamit," pungkas Akhyar.

Universitas Ciputra Berduka

Universitas Ciputra (UC) Surabaya buka suara setelah seorang mahasiswinya ditemukan tewas bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 gedung kampusnya. UC membenarkan korban ditemukan tewas di halaman gedung kampus.

Atas kejadian tersebut, pihak UC menyatakan berduka. Sebab korban selama ini dikenal mahasiswi yang baik dan tak pernah memiliki masalah akademik selama kuliah.

"Kami seluruh civitas akademika UC sangat berdukacita atas kejadian ini," kata Humas UC, Erlita Tantri dalam keterangannya.

"Almarhumah dikenal sebagai pribadi yang baik tidak memiliki masalah akademik," tandas Erlita.




(abq/iwd)


Hide Ads