Setelah melewati musim kemarau yang panjang, kedatangan musim hujan selalu dinanti banyak orang. Meskipun belum ada kepastian kapan musim hujan akan dimulai, beberapa wilayah di Indonesia sudah diguyur hujan.
Namun, perlu diwaspadai bahwa selain membawa kesejukan, musim hujan juga bisa memicu potensi bencana serta penyebaran penyakit. Untuk itu, perlu menyiapkan diri menyambut kedatangan musim hujan.
Persiapan Musim Hujan
Menghadapi musim hujan memerlukan persiapan yang matang agar dampak negatif yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menyambut musim hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Periksa Prakiraan Cuaca
Memantau prakiraan cuaca menjadi langkah awal yang penting saat menghadapi musim hujan. Dengan mengetahui kondisi cuaca harian, kamu dapat mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan, seperti payung atau jas hujan.
Informasi cuaca juga sangat berguna jika kamu berencana bepergian atau berlibur. Memilih untuk menunda perjalanan atau menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan agar perjalanan lebih aman dan nyaman.
2. Membawa Alat Perlindungan dari Hujan
Sama seperti slogan "sedia payung sebelum hujan", membawa perlengkapan pelindung merupakan langkah yang sangat penting. Alat pelindung dapat berupa payung, jas hujan, sepatu anti air, dan kantong plastik untuk melindungi barang bawaan.
Tanpa alat perlindungan, kamu mungkin akan kesulitan mencari tempat berlindung yang benar-benar aman dari air. Hal ini juga dapat mengganggu perjalanan dan menyebabkan keterlambatan atau situasi tak terduga lainnya.
3. Menggunakan Pakaian yang Sesuai
Saat musim hujan, suhu udara biasanya lebih rendah. Mengenakan pakaian tebal dan hangat seperti jaket akan membantu menjaga tubuh tetap hangat.
Pilihlah pakaian dengan model sederhana dan nyaman, hindari bahan rumit atau berumbai yang bisa mudah terkena cipratan air. Selain itu, pemilihan warna pakaian juga penting, sebaiknya hindari menggunakan warna putih atau warna cerah lain yang akan terlihat jelas ketika terkena kotoran dan susah dibersihkan.
Sebaiknya, bawa juga pakaian ganti untuk berjaga-jaga. Jika menggunakan sepatu, kenakan kamu terlebih dahulu atau gunakan penutup sepatu anti air saat berada di luar.
4. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Baik
Kendaraan mogok di tengah hujan adalah situasi yang sangat merugikan, terutama jika kamu sedang terburu-buru. Untuk menghindari masalah ini, pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Lakukan servis rutin, ganti oli, dan panaskan kendaraan sebelum digunakan untuk mengurangi risiko mogok.
5. Hati-hati dengan Kondisi Jalan
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah hati-hati dengan kondisi jalan. Bagi pejalan kaki, waspadai genangan air yang bisa dalam dan menyebabkan kamu terjatuh.
Jaga jarak dari jalan raya agar tidak terkena cipratan kendaraan dan perhatikan barang bawaan kecil agar tidak terjatuh atau kotor. Bagi pengendara, berkendaralah dengan perlahan untuk menghindari jalan licin atau berlubang, serta agar tidak menyipratkan air kepada pejalan kaki.
6. Menjaga Kesehatan Tubuh
Awal musim hujan sering kali menjadi masa pancaroba, di mana perubahan cuaca dan suhu bisa menyebabkan penyakit seperti flu, diare, leptospirosis, hingga penyakit kulit dan demam berdarah. Pastikan untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga, istirahat cukup, dan mengonsumsi vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh.
7. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting, seperti menutup tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah. Lakukan kerja bakti untuk membersihkan selokan agar terhindar dari banjir, serta pastikan Kamu membersihkan diri setelah beraktivitas di luar.
Dengan mengikuti berbagai persiapan di atas, diharapkan kamu lebih siap dalam menghadapi musim hujan dan tetap bisa menjalani aktivitas dengan baik. Selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit agar mendapat penanganan yang tepat.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)