Sindiran Menohok Cucu Syaikhona Kholil Soal Dorongan Muktamar Luar Biasa NU

Sindiran Menohok Cucu Syaikhona Kholil Soal Dorongan Muktamar Luar Biasa NU

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Kamis, 12 Sep 2024 10:25 WIB
Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan, Kholili Kholil sindir para cucu pendiri NU yang mau menggelar MLB NU.
Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan, Kholili Kholil (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Konsolidasi nasional digelar di Cirebon pada 8-9 September 2024. Pertemuan kelompok yang menamakan diri Presidium MLB NU itu disebut berupaya mendorong pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama.

Cucu Syaikhona Kholil, Kholili Kholil buka suara soal upaya menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU yang diwacanakan sejumlah kiai dan cucu-cucu pendiri NU.

Kholili merasakan keanehan jika cucu-cucu pendiri NU kumpul-kumpul menginisiasi Muktamar Luar Biasa NU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendiri NU itu dikenal karena ilmu dan akhlaknya. Aneh kalau para cucu pendiri NU kumpul-kumpul untuk mendorong MLB NU. Jangan-jangan mereka tidak bisa mengaji," kata Kholili dalam keterangannya yang diterima detikJatim, Rabu (11/9/2024).

Pengasuh Pondok Pesantren Al Amiroh, Canga'an, Bangil, Pasuruan itu menyebutkan bahwa cucu pendiri NU seharusnya memberi contoh kumpul-kumpul dengan mengaji atau bahtsul masail. Ia menyindir jangan-jangan mereka yang berkumpul itu tidak bisa mengaji.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, jika para cucu-cucu pendiri NU bisa mengaji, bisa membaca kitab usul fikih seperti Al Mustashfa, sastra Arab, termasuk Maqamat al-Hariri, kitab tauhid seperti Al-Mawaqif, tidak akan disibukkan dengan agenda-agenda sarat politis seperti MLB.

"Selain pengangguran, seperti kata Ketua Umum PBNU saya juga curiga mereka tidak bisa mengaji," katanya.

Sebelumnya, sejumlah cucu dan keturunan pendiri NU menggelar Konsolidasi Nasional Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB di Cirebon, Jawa Barat. Mereka mendorong agar dilaksanakan MLB NU.

Pertemuan itu menghasilkan sejumlah keputusan. Di antaranya meminta kepada Kemenkumhan, Direktorat Jenderal Administrasi Umum untuk membekukan SK pencatatan dan pengesahan perubahan AD/ART, dan kepengurusan PBNU sebagaimana tercatat dalam AHU 0001097.AH.0108 Tahun 2024.

Dilansir dari detikJabar, pertemuan di Cirebon itu juga menyoroti kebijakan PBNU yang telah menerima konsesi tambang batu bara. Menurut mereka kebijakan ini telah mencederai hati warga NU dan bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan oleh organisasi itu.




(faa/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads