Bawaslu Akan Panggil Kades Probolinggo Pamer Uang Dukung Satu Paslon

Bawaslu Akan Panggil Kades Probolinggo Pamer Uang Dukung Satu Paslon

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Rabu, 11 Sep 2024 12:10 WIB
Viral kades di Probolinggo pamer uang dan dukung paslon
Viral kades Probolinggo pamer uang dan dukung paslon (Foto: Tangkapan layar)
Probolinggo -

Video seorang Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo viral di media sosial (Medsos). Ini karena kades tersebut diduga mendukung salah satu paslon di Pilbup Probolinggo.

Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo Yonki Hendriyanto mengaku akan melakukan kroscek dengan keberadaan video tersebut. Meski pun saat ini belum ada laporan terkait video tersebut.

"Kami akan kroscek lagi, nanti akan dikoordinasikan dengan pihak Panwascam Kotaanyar juga. Kalau sampai saat ini, memang tidak ada laporan kepada kami," ujar Yonki saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, beredar dan viral di TikTok kades di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, mendukung salah satu paslon di pilbup. Namun setelah diposting salah satu akun postingan tersebut saat ini sudah hilang dihapus pemilik akunnya.

Dalam video berdurasi satu menit itu tampak Kades Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Busairi bersama beberapa orang di sebuah rumah memegang uang pecahan Rp 100 ribu. Uang tersebut diduga akan digunakan untuk memenangkan salah satu paslon.

ADVERTISEMENT

"Ini tim-timnya Z-R (Cabup Zulmi Noor Hasani dan Cawabup Abdul Rasit). Pak Kades Curahtemu siap untuk memenangkan Z-R, sekarang berkumpul, bukan berbicara tembakau, tapi Zulmi harus menang," kata suara dalam video viral tersebut.

Beredarnya video tersebut, mengundang beragam komentar, salah satunya dari tokoh masyarakat setempat, Muhammad Toyyib Algoffar. Ia menyebut video tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian oleh penyelenggara pemilu.

"Saya yakin, kalau sudah viral seperti sekarang bakal ditindaklanjuti, jika tidak viral penyelenggara bakal diam. Padahal video itu tidak seharusnya dilakukan oleh pemimpin atau kepala desa yang jadi panutan masyarakat," kata Gus Toyyib, Selasa (10/9/2024).

"Kami harap, kepada penyelenggara pemilu atau pihak terkait untuk memanggil yang bersangkutan dan dimintai keterangan terkait video tersebut. Karena video itu sudah menunjukkan netralitas di Kabupaten Probolinggo lemah," tambahnya.




(irb/fat)


Hide Ads