Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Jatim hingga 9 September

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Jatim hingga 9 September

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 08 Sep 2024 08:53 WIB
ilustrasi prakiraan tinggi gelombang
Ilustrasi gelombang tinggi/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Jatim yang berlaku 8 hingga 9 September 2024. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 2,5 sampai 4 meter.

Wilayah yang terancam mengalami gelombang tinggi hingga 4 meter tersebut, yakni perairan selatan Jatim dan Samudra Hindia Selatan Jatim.

Tak hanya itu, beberapa wilayah lain seperti perairan Kalteng bagian timur, Laut Jawa bagian utara dan selatan Bawean, Laut Jawa bagian barat dan timur Masalembo, serta perairan Kepulauan Kangean juga turut terdampak gelombang tinggi ini. Ketinggiannya diperkirakan bisa mencapai 1,25 sampai 2,5 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Puteri Permata menjelaskan, salah satu faktor penyebab gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan Jatim adalah kecepatan angin.

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot," ujar Putri, Minggu (8/9/2024).

ADVERTISEMENT

Selain itu munculnya awan cumulonimbus di wilayah perairan Jatim juga dapat mempengaruhi ketinggian gelombang.

"Keberadaan awan cumulonimbus yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang," kata Putri.

Oleh karena itu BMKG mengimbau agar masyarakat yang akan beraktivitas di wilayah pesisir untuk selalu waspada. Masyarakat perlu mempertimbangkan aspek keselamatan, terutama saat hendak melaut.

"Catatan bahwa ketinggian gelombang ini diperkirakan berdasarkan gelombang signifikan, sementara itu gelombang maksimum bisa mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan," tuturnya.

BMKG juga mengimbau agar masyarakat selalu mengikuti update informasi terkait ketinggian gelombang maupun risalah cuaca ketika akan beraktivitas di wilayah perairan Jatim.




(hil/iwd)


Hide Ads