Tata cara pemeriksaan keimigrasian kian masif disosialisasikan. Tak hanya terhadap orang yang hendak masuk tetapi juga bagi para calon penumpang yang hendak keluar negeri.
Salah satu caranya yakni dengan memasang autogate. Pemasangan gerbang otomatis pemeriksaan keimigraisan ini akan diterapkan baik di pintu keluar maupun pintu masuk terminal, seperti di Bandara Internasional Juanda.
Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Ramdhani mengatakan maksud dan tujuan dari pemasangan Autogate di Bandara Juanda dinilai menjadi solusi menangani padatnya penumpang. Rencananya, Kantor Imigrasi Surabaya akan memasang puluhan sistem autogate di Juanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tipe Autogate yang akan digunakan di Surabaya adalah tipe 2 step, rencana akan dipasang 10 unit di area keberangkatan dan 18 unit di kedatangan," kata Ramdhani dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/9/2024).
Dia menjelaskan tentang persiapan dan pengadaan perangkat hingga pengerjaan sipil terkait pemasangan autogate tersebut. Menurutnya, pengadaan akan mulai dilakukan dalam waktu dekat dan ditargetkan bakal diuji coba pada akhir tahun ini.
"Testing pada tanggal 28 Desember 2024, Interaktif data API (checkin dari luar negeri) akan langsung diperiksa oleh sistem sebelum memasuki alat angkut dan sebelum memasuki wilayah Indonesia," imbuhnya.
Kepala bidang Tempat Pemeriksaan Kemigrasian Yudhistira Yudha Permana mengungkapkan pengurusan perizinan termasuk keamanan terkait tim pekerja tengah dipersiapkan. Karena itu dia pastikan rencana dan persiapan pemasangan autogate di Terminal 2 Bandara Juanda juga perlu dukungan semua pihak.
"Proses persiapan dan pemasangan autogate hingga go live ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2024. Berbagai aspek teknis seperti tata letak, koneksi jaringan dan listrik, bobot, sampai pengaturan ruang untuk memaksimalkan penggunaan autogate juga sedang dibahas," ujarnya.
Yudha menegaskan tim teknis telah bersinergi melakukan survei lokasi dan koordinasi terkait persiapan instalasi. Diperkirakan proses persiapan, pengadaan, pekerjaan sipil, serta pengujian selesai pada tanggal 28 Desember 2024.
"Telah disepakati bahwa pemasangan autogate akan dilaksanakan paralel baik di terminal kedatangan dan keberangkatan. Jam kerja yang menimbulkan kebisingan dan debu hanya bisa dilakukan di malam hari hingga subuh, melihat kondisi operasional bandara pukul 23.00 WIB-04.00 WIB," katanya.
Sekadar informasi, autogate adalah satu dari sekian sarana pemeriksaan keimigrasian yang sudah ada di Indonesia. Penumpang, baik WNA maupun WNI akan melalui pintu otomatis ini.
Untuk melintasinya perlu ada prosedur pemindaian paspor dan sidik jari yang tersedia pada peralatan autogate. Selain akan diterapkan di Bandara Juanda, autogate telah diterapkan di terminal 2 dan 3 Bandara Soekarno Hatta.
Tujuannya tidak lain untuk meminimalisir perlintasan dokumen palsu dan lolosnya penumpang yang masuk daftar cekal pada tahun 2018. Namun, karena munculnya wabah Pandemi COVID-19, autogate harus dinonaktifkan pada 2020.
Untuk melintasinya, penumpang hanya perlu memindai halaman biodata paspor pada mesin yang tersedia lalu mengarahkan wajah ke kamera face recognition.
Selanjutnya identitas pemegang paspor elektrik maupun non elektrik akan disesuaikan dengan sistem pencegahan dan penangkalan imigrasi. Apabila terbebas dari hukum keimigrasian dan pidana, penumpang bisa melanjutkan perjalanannya lagi.
(dpe/iwd)