Tanggal 5 September, Hari Apa Saja yang Diperingati?

Tanggal 5 September, Hari Apa Saja yang Diperingati?

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 05 Sep 2024 11:10 WIB
Woman collecting money for charity and holds jar with coins.
Ilustrasi Hari Amal Internasional. Foto: Dok. iStock
Surabaya -

Pada 5 September, ada beberapa peringatan penting di berbagai belahan dunia. Hari apa saja yang diperingati setiap tanggal 5 September, cek informasi selengkapnya di bawah ini.

Dunia merayakan Hari Amal Internasional pada 5 September. Masih berhubungan dengan kemanusiaan, Australia merayakan Pekan Perlindungan Anak Nasional pada 5 September.

Peringatan 5 September

Ada beberapa peringatan hari besar internasional yang dirayakan di berbagai negara dunia. Dua di antaranya, Hari Amal Internasional dan Pekan Perlindungan Anak Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada peringatan hari besar nasional di Indonesia pada 5 September. Berikut informasi selengkapnya seputar peringatan pada tanggal 5 September di dunia internasional.

1. Hari Amal Internasional

Dilansir National Today, peringatan ini awalnya untuk memperingati wafatnya Bunda Teresa. Hari Amal Internasional 5 September mulai dikenal di seluruh dunia pada 2012 ketika PBB menetapkannya sebagai hari libur internasional.

ADVERTISEMENT

Hari Amal Internasional atau International Day of Charity menjadi pengingat pentingnya kegiatan amal dalam mengatasi masalah kemanusiaan dan sosial di seluruh dunia. Tanggal 5 September dipilih untuk menghormati hari meninggalnya Bunda Teresa dari Kalkuta.

Bunda Teresa merupakan seorang biarawati dan misionaris yang mendedikasikan diri untuk melayani kaum miskin, sakit, dan terpinggirkan. Bunda Teresa adalah simbol kasih dan kebaikan yang tak kenal lelah, dan kontribusinya diakui di seluruh dunia.

Peringatan Hari Amal Internasional dilatarbelakangi pengabdian Bunda Maria Teresa Bojaxhiu untuk kehidupan religius sejak usia 12 tahun. Perempuan yang lahir pada 26 Agustus 1910 saat masa Kekaisaran Ottoman itu terpesona dengan para misionaris, terutama asal India.

Ia kemudian meninggalkan rumah pada usia 18 tahun untuk belajar bahasa Inggris dan menjadi misionaris di Irlandia. Ia kemudian pindah ke India, di mana ia belajar bahasa Bengali dan mengucapkan kaul religius untuk menjadi biarawati Katolik.

Bunda Teresa memulai pekerjaan amal pada tahun 1948. Saat itu, ia pindah ke India untuk bekerja dengan orang-orang termiskin di negara tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya, ia membuka beberapa rumah perawatan, mendirikan jemaat, dan mendirikan rumah-rumah bagi penderita kusta dan panti asuhan, yang diteruskan jemaatnya.

Wafatnya Bunda Teresa pada tahun 1997 setelah 45 tahun mengabdikan diri untuk pelayanan amal, dikenang di seluruh dunia. Sosoknya pun dikenang sebagai seorang wanita yang beriman besar dan berdonasi amal sangat banyak.

Bahkan, ia meninggalkan warisan luar biasa sehingga parlemen dan pemerintah Hongaria menetapkan Hari Amal Internasional untuk menghormatinya pada tahun 2011. Tanggal 5 September, hari peringatan kematiannya, dipilih sebagai Hari Amal Internasional untuk mengenang kebaikan-kebaikan Bunda Teresa.

Pada tahun 2012, PBB kemudian menetapkan hari ini sebagai hari libur dan dirayakan secara internasional. PBB menetapkannya untuk mengakui karya amal dari semua organisasi, termasuk Bunda Teresa, dan menyoroti kekuatan amal dalam meringankan krisis kemanusiaan dan penderitaan manusia.

2. Pekan Perlindungan Anak Nasional

Australia memperingati Pekan Perlindungan Anak Nasional (NCPW) setiap bulan September sebagai bagian dari inisiatif nasional untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dan penelantaran. Tahun ini, peringatan tersebut berlangsung pada 5-11 September 2024.

Keselamatan anak masih menjadi isu yang mendesak karena banyak masyarakat berpenghasilan rendah rentan terhadap isu sosial yang dapat membahayakan anak-anak. Peringatan mingguan ini merupakan bagian dari upaya kolektif pemerintah dan masyarakat untuk menegakkan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak.

National Association for Prevention of Child Abuse and Neglect (NAPCAN) telah menjalankan kampanye NCPW berkoordinasi dengan polisi dan kelompok advokasi perlindungan anak selama 30 tahun terakhir di Australia. Program serupa juga dilaksanakan di negara lain seperti Selandia Baru dan Afrika Selatan.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang pelecehan anak dan membantu mencegahnya. Dalam beberapa abad terakhir, penelantaran dan eksploitasi anak telah diakui sebagai masalah sosial yang serius.

Sejak tahun 1800-an, ada laporan penelitian tentang kasus pelecehan anak yang dilakukan guru dan majikan. Selama tahun 1960-an, beberapa penelitian dilakukan terhadap perilaku dan kekerasan fisik yang ditunjukkan anak-anak yang dilecehkan.

Pada 1970-an, kajian tentang pelecehan anak telah menjadi bidang akademis yang terspesialisasi dan menarik banyak perhatian. Undang-undang perlindungan anak telah dikembangkan sebagai bagian dari kerangka hukum internasional. Undang-undang ini ditetapkan untuk melindungi anak-anak dari penganiayaan dan diskriminasi.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads