Keutamaan Bulan Rabiul Awal dan Amalan yang Dianjurkan

Keutamaan Bulan Rabiul Awal dan Amalan yang Dianjurkan

Mira Rachmalia - detikJatim
Rabu, 04 Sep 2024 18:18 WIB
Ilustrasi ucapan dan kutipan Maulid Nabi 2023.
Ilustrasi Maulid Nabi. Foto: Istimewa/Unsplash.com
Surabaya - Saat ini penanggalan Masehi telah memasuki bulan ke-9 atau bulan September. Sedangkan, kalender Hijriah sedang berada di bulan kedua menuju ketiga, yakni Rabiul Awal. Apa saja keutamaan bulan Rabiul Awal? Simak selengkapnya berikut ini.

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan umat Islam yang perhitungannya berdasarkan peredaran bulan terhadap bumi. Kalender ini digunakan secara resmi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.

Penamaan Hijriah diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah yang terjadi pada tahun pertama. Dalam sistem kalender ini, tanggal dimulai setelah matahari terbenam atau memasuki waktu magrib. Jumlah harinya juga lebih pendek 10-12 hari per tahun jika dibandingkan kalender Masehi.

Penetapan Awal Bulan Rabiul Awal

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan, awal bulan Rabiul Awal 1446 H jatuh pada Kamis 5 September 2024. Keputusan tersebut didasari hilal yang tidak dapat terlihat di seluruh Indonesia pada Selasa 29 Shafar 1446 H atau bertepatan 3 September 2024.

Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal

Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Hijriah setelah bulan Muharram dan Safar. Bulan ini kerap disebut sebagai bulan Maulid. Penyebutan itu karena dalam tradisi masyarakat muslim di Indonesia, bulan Rabiul Awal identik dengan perayaan Maulid Nabi, sebuah momen untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah SWT untuk seluruh umat manusia, sembari membawa ajaran Islam yang Rahmatan lil 'Alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam semesta.

Momen ini efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah SAW, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad SAW. Sebaiknya muslim mengisi bulan ini dengan giat membaca ayat-ayat Al-Qur'an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, serta sejarah dan perjuangan Rasulullah SAW.

Keutamaan Bulan Rabiul Awal

Bulan Rabiul Awal memiliki banyak keutamaan dalam Islam, terutama karena pada bulan ini terjadi beberapa peristiwa penting, termasuk kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa keutamaan bulan Rabiul Awal.

1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Rabiul Awal merupakan bulan yang istimewa, karena menurut mayoritas riwayat, Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal. Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam, karena menandai lahirnya nabi terakhir dan penutup yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

2. Peringatan Maulid Nabi

Bulan Rabiul Awal dirayakan dengan peringatan Maulid Nabi, yakni peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini untuk mengingat dan memperingati teladan hidup Nabi SAW serta mengingatkan umat Islam untuk meneladani sifat dan akhlaknya.

3. Waktunya Memperbanyak Amal Ibadah

Karena di bulan ini mengandung banyak nilai historis dan spiritual, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah seperti membaca salawat, memperbanyak zikir, berpuasa sunah, dan meningkatkan kegiatan amal lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kecintaan kepada Nabi SAW.

Amalan di Bulan Rabiul Awal

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang penuh berkah. Allah SWT akan melipatgandakan pahala umat Islam yang melakukan amal kebajikan di bulan ini. Maka, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal kebajikan di bulan Rabiul Awal. Berikut beberapa amalan yang bisa dibaca dan diamalkan di bulan Rabiul Awal.

1. Membaca Salawat

Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur menganjurkan untuk memperbanyak membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal.Terdapat berbagai keutamaan membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya di bulan Rabiul awal.

Salawat merupakan bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi seorang hamba kepada Nabi Muhammad SAW. Lebih dari itu, salawat pada hakikatnya merupakan doa dan permohonan kepada Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW senantiasa dimuliakan dan diberikan syafaat di hari kiamat.

Memperbanyak membaca salawat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini karena salawat merupakan bentuk pujian dan doa kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan utusan Allah SWT.

Dengan memperbanyak membaca salawat, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sehingga keimanan dan ketakwaan akan semakin meningkat.
Selain itu, salawat juga dapat mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Hal ini karena salawat memiliki makna yang mendalam, yaitu memohon keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca salawat, kita akan merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati, sehingga hidup lebih bahagia. Berikut beberapa contoh salawat yang bisa dibaca.

صَلِّ عَلَى مُحَمَّاَللَّهُمَّ دٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah salawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai dokter hati dan menjadi obatnya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba, Nabi, dan utusan-Mu beserta keluarga dan sahabatnya dengan salam yang sesungguhnya.

صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُوْنَ

Artinya:Ya Allah, limpahkanlah salawat atas nabi kami, Nabi Muhammad ﷺ, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai lupa untuk menyebut-Mu.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلَامًا تَامًّا

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّــبِـــىِّ اْلأُمِّـــيِّ الْحَبِـــيْبِ الْعَالِىِّ الْقَادِرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah salawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, Nabi yang ummi, kekasih yang luhur derajatnya, yang agung pangkatnyaa, dan salawat dan salam semoga juga selalu tercurahkan kepada keluarga serta sahabatnya.

صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُوْنَ

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah salawat atas nabi kami, Nabi Muhammad ﷺ, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai lupa untuk menyebut-Mu.

2. Puasa Sunah

Kedua, puasa sunah di bulan Rabiul Awal. Dalam Islam, berpuasa pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tidak dilarang, bahkan dianjurkan. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW sendiri sering berpuasa di hari Senin, yang bertepatan hari kelahirannya.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa beliau dilahirkan, diutus, dan menerima wahyu pada hari Senin. Seperti terdapat dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi SAW bersabda:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: Nabi SAW ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu.


(ihc/irb)


Hide Ads