Maraknya kasus bullying di tingkat sekolah membuat para polwan mengingatkan kembali bahaya kasus perundungan ini kepada para siswa di SMAN 1 Kauman, Ponorogo. Selain merugikan diri sendiri, perundungan atau bullying juga berdampak pada lingkungan sekolah dan keluarga.
"Supaya tidak ada lagi kasus bullying di sekolah, kita ingatkan kepada para siswa. Jangan sampai membully teman, kakak kelas atau adik kelas," tutur Sunarsih kepada para pelajar SMAN 1 Kauman, Rabu (28/8/2024).
Sunarsih menerangkan selain kasus bullying, dalam giat Polwan Goes to School ini pihaknya juga membahas bijak bermedia sosial dan juga soal kekerasan seksual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini kita sosialisasikan kepada para siswa dan siswi kelas X, XI dan XII SMA Negeri 1 Kauman," kata Sunarsih.
Menurut Sunarsih, siswa SMA memang rawan untuk kasus bullying, kekerasan seksual juga soal media sosial. Lantaran, usia remaja menuju dewasa ini mereka cenderung ingin mencari jati diri sehingga kadang dalam bersikap kurang mawas diri.
"Jadi kami beri pesan agar terus menjaga diri jauh dari pergaulan bebas, tidak boleh melakukan pembullyan, juga dalam bermedia sosial harus sopan," ungkap Sunarsih.
Sementara Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo menambahkan menuju peringatan hari jadi Polwan pada 1 September mendatang, polwan melakukan kegiatan positif di masyarakat.
"Termasuk kegiatan hari ini, yang memberikan sosialisasi pada pelajar, sehingga diharapkan langkah-langkah pencegahan pelanggaran hukum dapat dilakukan," ujar Anton.
Sebelum sosialisasi ini, lanjut Anton, polwan juga melakukan berbagai kegiatan seperti bakti sosial, donor darah, dan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Hal ini untuk mendekatkan polisi kepada masyarakat terutama para pelajar.
"Dalam peringatan hari jadi Polwan, berbagai kegiatan bersentuhan pada masyarakat hingga pelajar terus dilaksanakan," pungkas Anton.
(abq/iwd)