Cak Imin Sebut Ada Preman Pakai Baju PKB Mau Ganggu Muktamar

Kabar Nasional

Cak Imin Sebut Ada Preman Pakai Baju PKB Mau Ganggu Muktamar

Dwi Rahmawati - detikJatim
Minggu, 25 Agu 2024 14:23 WIB
Muhaimin Iskandar di Muktamar PKB, Nusa Dua, Bali, Sabtu (24/8/2024).
Cak Imin. (Foto: Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Surabaya -

Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menceritakan dinamika yang pihaknya dapatkan selama Mukmatar PKB ke-VI di Bali. Cak Imin menyebut beberapa waktu ini ada segelintir preman memakai baju PKB yang berusaha untuk masuk area Muktamar.

"Makanya kiai, kemarin ada beberapa gelintir preman pakai jaket, pakai baju PKB merangsek mau mengganggu Muktamar ini, bukan kami yang menghadang, tetapi pecalang-pecalang Bali," ujar Cak Imin saat penutupan Muktamar PKB di Bali dilansir dari detikNews, Minggu (25/8/2024).

"Pecalang-pecalang Bali itu keamanan masyarakat yang tak pernah ingin ada geger-geger di Bali. Alhamdulillah diatasi dengan amat sangat cepat," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin mengimbau orang-orang yang dia maksud, bila mereka memang orang baik dia meminta mereka datang dengan cara yang baik. Dia ingatkan supaya mereka tidak menjadi kader NU yang pengecut.

"Saya ingin imbau, kalau kalian orang baik, datanglah baik-baik tanpa harus mengirim preman untuk mengganggu kami. Kalau kalian orang baik, jadilah manusia yang gentle, tunjukkan muka kalian. Kalau kalian kader NU, jangan jadi kader NU yang pengecut!" tegasnya.

ADVERTISEMENT

Cak Imin pun menegaskan bahwa posisinya saat ini sebagai Ketua Umum PKB yang sah. Dirinya kembali menegaskan bahwa tidak ada kader NU yang pengecut.

"Saya ingin sampaikan, tidak ada kader NU yang sesungguhnya yang pengecut! Mengirim preman. Alhamdulillah terima kasih kepada raja-raja puri Bali yang telah membantu, mengamankan proses Muktamar yang konstitusional ini," ujar Cak Imin.

"Saya ingin sampaikan PKB adalah kekuatan yang dijaga oleh konstitusi negara. Yang mengganggu PKB berarti mengganggu konstitusi Indonesia, yang merusak independensi PKB berhadapan dengan institusi negara," imbuhnya.

Berita ini sudah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/iwd)


Hide Ads