Danlanal Banyuwangi Letkol laut (p) Hafidz, M.Tr.Opsla, melakukan kunjungan ke Pelabuhan Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) Kota Probolinggo, di sana, ia dicurhati menurunnya kunjungan kapal.
Dalam Kunker tersebut turut serta pengusaha bongkar muat kapal yang ada di wilayah perairan Probolinggo, serta stakeholder terkait. Mereka membahas tentang menurunnya kunjungan kapal di dermaga ini, selama tahun 2024.
Selama tahun 2024, diketahui penurunan kunjungan kapal di Pelabuhan Probolinggo sebanyak 13 persen, dibanding tahun 2023 lalu. Hal itu disebabkan tingginya tarif biaya bongkar muat. Membuat banyak kapal memilih bongkar muat di Pelabuhan Gresik dan Pelabuhan Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pada tahun 2023 lalu, ada 400 kapal yang melakukan bongkar muat di Pelabuhan Probolinggo atau Dermaga DABN. Sedangkan di tahun 2024, dari awal bulan Januari, hingga Juli masih tercatat ada 202 kapal yang melakukan bongkar muat.
"Karena, ada harga, ada kualitas ya, seharusnya, meskipun tarif layanan disini terbilang mahal, tapi disini juga bisa memberikan servis layanan yang terbaik," kata Letkol Hafidz.
Sehingga meskipun harga tinggi, setidaknya kapal yang mengunjungi Dermaga di Probolinggo tidak kecewa. Kendati demikian, pihaknya juga meminta instansi terkait bisa mengevaluasi kembali kendala tersebut.
"Agar nantinya kunjungan kapal di Pelabuhan Probolinggo meningkat, dan mendongkrak perekonomian di wilayah setempat untuk tetap diperhatikan dan juga dievaluasi bersama semua pihak, nanti kami akan mengevaluasi juga," ungkap Letkol Hafidz.
"Dari kunjungan ini, saya bisa tahu, apa penyebab dari menurunnya kunjungan kapal di sini, saya hanya berharap, agar stakeholder terkait, mampu mengevaluasi biaya dan tarif bongkar muat, dan meningkatkan lagi kinerjanya, dan itu selalu kita upayakan, salah satunya saling bersinergi satu sama lain," pungkas.
(abq/iwd)