Mahasiswa yang demo tolak revisi UU Pilkada akhirnya ditemui Ketua DPRD Jatim Kusnadi. Kusnadi mendukung tuntutan massa mahasiswa.
Dalam sambutannya, Kusnadi mengaku tengah sakit dan masih menjalani kemoterapi. Kusnadi pun akhirnya menyanggupi untuk menemui massa mahasiswa selama sekitar 10 menit.
Ia pun menyampaikan kesamaan pendapat dan membuat surat kesepakatan untuk DPR RI agar tidak merevisi undang-undang Pilkada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketua DPRD Jatim mendukung sepenuhnya tuntutan seluruh elemen masyarakat, mahasiswa dan untuk tidak mengotak-atik keputusan MK nomor 60 itu harus kita laksanakan," kata Kusnadi di atas mobil komando aksi massa, Jumat (23/8/2024).
"Kami setuju dengan keputusan dengan MK karena mereka yang diberi kewenangan untuk menjaga konstitusi dan demokrasi," tegasnya.
Ia menyebut putusan MK tak bisa diutak-atik karena telah bersifat final dan mengikat.
"Itu keputusan tertinggi dan kita dukung dan kawal sepenuhnya untuk tidak diutak-atik," ujar politisi PDIP itu.
Kusnadi juga menyampaikan bahwa DPR RI sudah menyatakan DPR RI tidak mengubah UU Pilkada sejak kemarin. "DPR RI memutuskan tidak akan melanjutkan perubahan UU Pilkada," katanya.
Sebelumnya, demo mahasiswa tolak revisi UU Pilkada di Gedung DPRD Jalan Indrapura Surabaya ricuh. Mahasiswa melempari batu dan botol ke arah petugas yang mengamankan gedung.
Pantauan di lokasi ribuan mahasiswa itu mulai datang ke gedung DPRD Jatim sejak siang selepas salat Jumat. Jumlah mereka terus berlipat dari berbagai kampus di Kota Pahlawan dan Madura.
Awalnya mereka menggelar orasi dan membentangkan spanduk dan poster mengecam revisi UU Pilkada. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari polisi.
Tampak area depan gedung dipasang barikade kawat berdiri. Di belakangnya, puluhan personel polisi dengan tameng juga tampak siaga.
(abq/iwd)